TNI AD Ingin Punya Heli Black Hawk yang Bisa Diubah Jadi ‘Rumah Sakit Udara’

Nasional6454 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Helikopter Black Hawk memang diklaim oleh produsennya, Lockheed Martin sebagai salah satu helikopter multi-fungsi yang bisa diandalkan dalam berbagai misi.

Lockheed Martin Amerika Serikat merancang Black Hawk untuk bisa membantu banyak misi angkatan darat, baik itu dalam peperangan, evakuasi korban bencana atau pemadaman kebakaran hutan.

Salah satu fungsi Black Hawk adalah untuk digunakan sebagai ‘rumah sakit udara’ atau helikopter dengan fasilitas medis dalam misi evakuasi.

Helikopter Black Hawk memang diklaim oleh produsennya, Lockheed Martin sebagai salah satu helikopter multi-fungsi yang bisa diandalkan dalam berbagai misi

KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa bahkan dibuat kesengsem alias jatuh hati dengan fitur Black Hawk yang satu ini.

Saat Andika Perkasa melakukan tinjauan langsung ke Lanud Gatot Soebroto, Lampung, ia dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Hetty Andika Perkasa juga berkesempatan melihat helikopter medis Black Hawk.

Helikopter UH-60 Black Hawk ini merupakan milik US Army atau angkatan darat Amerika Serikat yang difungsikan untuk keperluan evakuasi (medis).

Helikopter tersebut digunakan dalam latihan gabungan US Army dan TNI AD dalam program Garuda Shield di Baturaja, Sumatera Selatan pada Agustus 2021 lalu.

Helikopter Black Hawk memang diklaim oleh produsennya, Lockheed Martin sebagai salah satu helikopter multi-fungsi yang bisa diandalkan dalam berbagai misi

Kegiatan Andika Perkasa ini juga diunggah dalam video di kanal resmi TNI AD.

“Kami di sini untuk melihat secara dekat sebuah Black Hawk. Sangat mengesankan,” ucap Andika Perkasa.

Seorang prajurit perwakilan US Army juga sempat menjelaskan beberapa fitur pada helikopter medis UH-60 Black Hawk ini.

“Untuk kompatibilitas oksigen secara general tidak kami bawa Pak. Kami benar-benar menerapkan dengan dua kantung oksigen,” jelas perwakilan dari US Army.

Ini memiliki semua peralatan yang kami perlukan, mulai dari bantuan dasar untuk hidup hingga ada dua tabung oksigen,” lanjutnya.

Jenderal TNI Andika Perkasa juga sempat mengatakan bahwa ia berharap bisa segera memiliki Black Hawk untuk memperkuat TNI AD.

“Saya berharap kami memiliki salah satu helikopter yang kuat seperti Black Hawk,” ucap Andika Perkasa.

Helikopter medis Black Hawk ini memiliki fasilitas medis yang cukup lengkap dan bisa memberi pertolongan perawatan pertama bagi prajurit yang terluka saat pertempuran.

Helikopter Black Hawk memang diklaim oleh produsennya, Lockheed Martin sebagai salah satu helikopter multi-fungsi yang bisa diandalkan dalam berbagai misi
Sikorsky H-60M BLACK HAWK in armed configuration

Selain itu, helikopter UH-60 Black Hawk yang difungsikan sebagai helikopter medis juga sangat cocok untuk mengevakuasi korban bencana alam.

Black Hawk untuk keperluan medis dikenal juga sebagai MEDEVAC (medical evacuation).

Melansir dari Army Technology, Black Hawk Medevac bisa membawa sekitar enam pasien.

Selain difungsikan sebagai helikopter untuk memuat tandu, helikopter Black Hawk Medevac bisa juga dijadikan angkutan untuk pasien duduk dengan kursi rawat jalan.

Black Hawk Medevac dirancang khusus untuk menyelamatkan korban yang terluka dan perlu penanganan khusus.

Dalam helikopter ini ada sistem penghasil oksigen terintegrasi untuk memastikan semua pasien bisa mendapat pasokan udara yang diperlukan.

Black Hawk Medevac juga dilengkapi sistem kontrol lingkungan, mesin EKG terintegrasi, perawatan medis dalam perjalanan, monitor pasien, sistem inframerah dan kerekan penyelamatan dengan listrik eksternal bawaan.

Black Hawk Medevac diawaki oleh serang pilot, co-pilot, kepala kru dan petugas medis penerbangan.

Total personel yang bisa diangkut sebanyak 11 orang dan awak yang bertugas bisa mengakses sistem medis dari posisi mereka.

Helikopter UH-60 Black Hawk jika diekspor menjadi seri S-70 Black Hawk.

Tentu akan menjadi alutsista yang sangat bermanfaat bagi TNI AD jika akhirnya Indonesia berhasil membelinya dari Lockheed Martin. (ZonaJakarta)

Komentar