Bupati Franc Bernhard Tumanggor : Penyuluh Pertanian Jangan Tunggu di Kantor, Kreatif dan Jemput Bola

Sumut825 x Dibaca

Sitellu Tali Urang Julu, Karosatuklik.com – Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor menyempatkan berkeliling dan menemui warganya di Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, Kabupaten Pakpak Bharat (08/03/2021).

Dalam lawatan ini, dia mengajak Sekda Pakpak Bharat Sahat Banurea, S.Sos, M.Si mengunjungi beberapa pusat layanan masyarakat di Kecamatan ini diantaranya Kantor Camat Sitellu Tali Urang Julu, Puskemas Singgabur, Kantor Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian serta beberapa sekolah.

Di Kantor Camat Sitellu Tali Urang Julu mereka disambut oleh Camat STTU Julu Ucok Benget Berutu bersama jajarannya, Franc Bernhard Tumanggor menekankan perlunya peningkatan disiplin dan mutu pelayanan bagi masyarakat yang menurutnya masih perlu ditingkatkan lagi.

Bupati muda ini juga menyempatkan menyapa dan berdialog dengab masyarakat yang sedang melakukan aktifitasnya disepanjang jalan yang dilalui.

Jumadi Berutu salah seorang petani cabai yang sedang asyik mempersiapkan areal tanam dilahan miliknya cukup kaget dengan kedatangan tiba-tiba orang nomor satu di Pakpak Bharat.

Franc Benrnhard mangajak dia berbincang cukup lama, mengenai teknik bertanam cabai, kendala yang dihadapi serta beberapa hal lainnya.

Tanam yang banyak, perluas lagi areal tanamnya, pergunakan waktu semaksimal mungkin, kalau ada maslah yang sekiranya berkaitan dengan Pemerintah jangan sungkan-sungkan untuk menyampaikan kepada kami, ungkapnya memberi motivasi.

Penyuluh Pertanian Jangan Tunggu di Kantor

Sementara itu Tamen Berutu yang akrab disapa “Pa Cecen”, salah seorang tokoh masyarakat dari Desa Ulu Merah sangat berharap supaya jalan penghubung Pakpak Bharat-Humbang Hasundutan melalui Delleng Simpon segera dituntaskan pembangunannya.

Sudah sukup lama jalan yang sangat kami idam-idamkan ini terkendala pembangunannya, kiranya di era Pak Tumanggor ini jalan ini segera terbangun, ungkapnya.

Tidak hanya para petani, beberapa orang pelajar yang kebetulan dia temui di jalan juga sempat menarik perhatiannya.

Dia sempat berhenti untuk menyapa mereka, mengajak berdialog seputar pendidikan mereka cita-cita serta harapan mereka pada masa yang akan datang untuk membangun Pakpak Bharat.

Penyuluh Pertanian Jangan Tunggu di Kantor, Kreatif dan Jemput Bola

Salah seorang pelajar, Eko Tumangger dari dusun Lae Langge dengan bangga mengatakan sejak lama dia sudah bercita-cita menjadi seorang pilot.

Bocah lugu ini menjelaskan perasannya yang begitu penasaran bagaimana sebuah pesawat terbang dikendalikan dan diterbangkan, ketika ditemui dia sedang bersama adiknya Risno Tumangger yang berkeinginan menjadi seorang anggota TNI.

Sementara itu teman seperjalanannya yang lain, Niko Purba ternyata juga bercita-cita ingin menjadi seorang pilot.

Franc Bernhard Tumanggor merasa kagum dan bangga akan cita-cita dari anak-anak dusun ini, baginya seorang anak yang tinggal jauh di wilayah pelosok punya cita-cita hebat seperti mereka adalah hal yang sangat luar biasa.

Harus lebih giat belajar dan berolah raga ya, jaga kesehatan, pesan Bupati kepada mereka.

Di Puskemas Singgabur dia (Bupati) menekankan perlunya mengontrol masalah stunting secara terus menerus,

Dia juga berpesan supaya memperhatikan kondisi gizi masyarakat oleh petugas kesehatan.

Bupati muda ini juga sempat menyapa seorang pasien yang sedang berobat disana, memberikan semangat supaya pasien cepat sembuh dan beraktifitas sebagaimana biasa.

Sementara itu di SMP N 1 Sitellu Tali Urang Julu dia bertemu dengan puluhan pelajar dan tenaga pengajar.

Bupati sempat berkeliling melihat kondisi fasilitas pendidikan ini, dia juga berpesan supaya kebersihan lingkungan sekolah tetap dijaga. “Jangan kendor semangat belajarnya,” pesan Bupati kepada puluhan pelajar di sana.

Di Kantor Balai Penyuluh Pertanian Sitellu Tali Urang Julu, dia berpesan bahwa para penyuluh sesungguhnya adalah jantungnya pertanian, program dan teknik bertani yang benar harus sampai kepada petani melalui penyuluh, tegas Bupati.

Para penyuluh, imbuh Franc Bernhard Tumanggor, harus rajin turun langsung menemui masyarakat untuk mengetahui serta memberikan solusi terkait masalah pertanian mereka.

“Jangan tunggu di kantor, kreatif dan gunakan skema jemput bola,” demikian pesannya Kepada Penyuluh di sana. (R1)