Kabanjahe, Karosatuklik.com – Bupati Karo, Brigjen Pol (Purn) Dr. dr. Antonius Ginting, Sp.OG,M.Kes menghadiri Rapat Koordinasi Potensi Kawasan Ekonomi Kerakyatan Terpadu di Sumatera Utara secara daring melalui zoom meeting bertempat di Ruang Karo Command Center (KCC) Kantor Bupati Karo, Jalan Letjen Jamin Ginting Kabanjahe, Rabu (11/6/2025).
Rapat dihadiri Gubernur Sumut, Bobby Afif Nasution, Bupati Kawasan Danau Toba, Danrem 023 KS, Direktur TSTH2 dan Peneliti Eceng Gondok dari IT DEL.
Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dan dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution beserta 7 (tujuh) Bupati kabupaten di sekitar kawasan Danau Toba diantaranya Bupati Karo, Bupati Dairi, Bupati Toba, Bupati Simalungun, Bupati Samosir, Bupati Humbang Hasundutan, dan Bupati Tapanuli Utara.
Potensi Pertanian Kabupaten Karo
Pada kesempatan itu, Bupati Karo, Brigjen Pol (Purn) Dr. dr. Antonius Ginting, Sp.OG, M.Kes, menyampaikan bahwa di Kabupaten Karo, potensi pertanian jeruk bisa menjadi salah satu ‘icon’ komoditi unggulan berskala internasional.
Bupati Karo juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dan Gubernur Sumut, Bobby Nasution yang memberikan perhatian terhadap kemajuan pembangunan Kabupaten Karo, khususnya untuk kemajuan pembangunan sektor pertanian, ucapnya.
Arahan Ketua DEN Luhut Binsar Panjaitan
Dalam arahannya, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan beberapa potensi ekonomi kerakyatan disekitar wilayah Danau Toba antara lain sektor pariwisata, perikanan, pertanian, kerajinan tangan, koperasi dan UMKM, dan berharap agar Kepala Daerah di sekitaran Kawasan Danau Toba bisa mencari peluang potensi ekonomi kerakyatan di wilayah masing-masing.
Dalam rapat tersebut juga disampaikan program baru pemanfaatan tanaman eceng gondok menjadi pupuk organik yang bisa menjadi nilai ekonomis dan bermanfaat bagi perekonomian masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Luhut juga meminta seluruh elemen mulai dari Gubernur dan Bupati Kawasan Danau Toba, TNI/ Polri untuk betul-betul kompak mengembangkan beberapa potensi pertanian yang ada dikawasan Danau Toba sehingga masing-masing daerah memiliki spesialisasi area pertanian yang betul-betul dapat dirasakan masyarakat melalui pertanian.
Dalam pengembangan pertanian dikawasan Danau Toba, Ketua DEN RI merencanakan pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan eceng gondok. Dimana saat ini kandungan eceng gondok sedang diteliti Tim dari IT DEL untuk dijadikan sebagai pupuk menyokong pertanian.
“Pekerjaan ini harus dikerjakan rame rame oleh TNI/Polri, Bupati kawasan danau Toba harus satu padu. Kita yang dari kampung harus bisa menyelesaikan masalah nasional, pupuk eceng gondok ini akan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Untuk membuat Indonesia lebih maju, memajukan pertanian melalui penyediaan bibit unggul dan pupuk yang lebih bagus,” terang Luhut.
Lebih lanjut, Ketua DEN menegaskan agar kepala daerah kawasan danau Toba, termasuk Bupati Karo mengembangkan beberapa potensi pertanian bawang putih, jagung, kentang, jeruk, kopi, kemenyan dan produk unggulan lainnya dengan membuat bisnis plan, diadopsi dan disesuaikan dengan APBD, maka dengan demikian bisa ditargeting potensi pertanian tiap daerah.
Pengembangan Hilirisasi Pertanian
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution mengapresiasi perhatian ketua DEN yang telah memberi kontribusi luar biasa di Sumut, baik dalam pemanfaatan eceng gondok (konversi pupuk organik) dan pengembangan hilirisasi pertanian.
Selain itu, Bobby meminta, dalam penertiban KJA di Danau Toba, pemerintah untuk mencari solusi peralihan mata pencaharian masyarakat dari KJA ke usaha lainnya. Menurut Bobby, salah satu solusi yang tepat dengan melibatkan masyarakat yang bergantung pada KJA menjadi pelaku/berkontribusi dalam pembuatan pupuk eceng gondok.
Sementara itu, Tim Peneliti IT DEL, Dedy Anwar menjelaskan, setelah diteliti, eceng gondok sangat kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman sehingga cocok sebagai bahan baku potensial pembuatan pupuk organik.
Catatan Redaksi:
Mengutip sebagian atau seluruh isi berita dan foto tanpa izin Redaksi Karosatuklik.com adalah bentuk plagiat sesuai Kode Etik Jurnalis (KEJ) Indonesia ďan amanat Undang-undang nomor 40/1999 tentang Pers. (R1)
Komentar