Yogyakarta, Karosatuklik.com – Psycho Engine kembali menyentak Kustomfest. Setelah tahun lalu mengejutkan juri lewat ‘Naga Lima‘ bermesin 5 silinder, maka tahun ini bengkel dari Purwokerto itu menampilkan ‘Kala Bendu,’ motor bermesin V-Twin 815cc yang 90 persen dibangun hand made.
Hand made di sini artinya mesin betul-betul dibuat sendiri dan bukan sekadar modifikasi. M Yusuf Adib Mustofa sang punggawa Psycho Engine mengatakan sengaja membuat mesin, rangka, dan lainnya sendiri sesuai tema Kustomfest 2017 yakni No Boundaries alias tanpa batas.
Tak salah jika akhirnya motor itu mendapat gelar Best People Choice di ajang Kustomfest 2017 yang digelar di Jogja Expo Centre (JEC), Yogyakarta beberapa waktu lalu. Kala Bendu sendiri memiliki arti “Ora Edan, Ora Kumanan” atau ‘tidak ikut gila tidak kebagian.’
“Setelah Naga Lima saya ingin terus berkreasi. Karena tahun ini Kustomfest temanya No Boundaries hal itu coba saya terapkan di Kala Bendu. Saya berusaha untuk membuat motor dari hasil karya sendiri. Karena motor ini bisa dibilang 90% hasil buatan saya,” kata Yusuf.
Mesin V-Twin 815cc
Untuk mesin, Yusuf mencetak sendiri crankcase Kala Bendu. Wadah cranksaft dan transmisi itu dibuat dari campuran limbah bekas. Bahannya dari bagian-bagian blok mesin yang tidak terpakai, yang kemudian dilebur dan dicetak ulang dibentuk crankcase baru.
Blok mesin dan silinder head menggunakan Bajaj Pulsar 200 yang dikustom. Yusuf mengatakan butuh 4 blok silinder Pulsar 200. Empat bagian blok itu ia potong-potong sehingga jadi 2 silinder sebagai tempat bersemayam piston naik turun.
Batang seher menggunakan Norton tua dengan panjang stroke 100 mm, sedangkan piston dari mobil Honda Excelent berdiameter 72 mm. Untuk noken as Yusuf menggunakan kem kustom. Derajat dan ukuran piranti penonjok klep itu dibubut sesuai hitung-hitungannya.
Biar aman dan tidak kena gugatan, Yusuf membuat mesin V-Twin miliknya dengan sudut 43 derajat. Hal ini dilakukan sebab sudut 45 derajat milik Harley-Davidson, sementara 42 derajat punya Indian. “Buat ditengah-tengah saja biar aman,” katanya.
“Kompresinya low 9:1, harusnya idealnya 10:1. Tapi nanti saja saya cari-cari setelah dari sini. Sebab segini saja sudah tembus 120 km/jam. Kalau timing belt saya pakai punya mobil, Mitsubishi L300 bensin,” katanya.
Eksterior
Tidak lengkap jika mesin bikin sendiri tapi eksterior tidak. Kelar urusan mesin, pria lulusan STM ini kemudian beralih membuat rangka untuk Kala Bendu. Rangkanya sendiri dibuat dari pipa berdiameter 30 mm dan ketebalan 6 mm.
Menarik yaitu bentuk suspensi belakang. Bukannya dibuat monoshock, Yusuf justru menggunakan dua unit shock yang dibuat tiduran. Shock itu diberi tambahan plat dan menyambung ke tengah arm belakang yang terbuat dari pipa kotak setebal 2 mm.
Karena menggunakan pelek Honda CX500 yang aslinya pakai gardan, Yusuf terpaksa membuat ulang dudukan pelek belakang supaya bisa digerakkan rantai. Dimana rantai itu tersambung girboks milik BSA 350 keluaran tahun 1956.
Tangki terbuat dari plat drum bekas tebal 1,2 mm sedangkan buntut tawon dari plat 2 mm. Terakhir sebagai pemanis, tangki, buntut tawon dan jok dilapisi kulit lengkap dengan ukiran tokoh pewayangan dan mega mendung bikinan Cetul Lether Art asal Yogyakarta. (NaikMotor.com)
Komentar