Pembangunan Jembatan Aek Tano Ponggol Menggunakan Filosofi Dalihan Na Tolu

Sumut7644 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Pembangunan Konstruksi Jembatan Aek Tano Ponggol Samosir di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.

Jembatan dengan Panjang 294 meter ini akan menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Samosir, sekaligus untuk mendukung konektivitas Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Danau Toba.

Jembatan ini akan memiliki bentang utama 99 meter, lebar jalur lalu lintas 8 meter, dan memiliki ruang bebas 10 meter dari tinggi muka air.

Tak hanya memperhitungkan aspek teknis, pembangunan jembatan Aek Tano Ponggol juga mengusung aspek estetika yang mengadopsi unsur kearifan local.

Menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, Selamat Rasidi Simanjuntak, Jembatan Aek Tano Ponggol akan menggunakan filosofi suku Batak, yaitu Dalihan Na Tolu, ujarnya kepada Karosatuklik.com, Minggu (11/4/2021).

Filosofi tersebut menekankan pentingnya hubungan kekerabatan yang perlu dijunjung dan berjalan seimbang oleh setiap individu Batak.

Filosofi tersebut disimbolkan sebagai sebuah tungku berkaki tiga yang harus seimbang.

Selamat Rasidi berharap bahwa prinsip Dalihan Na Tolu juga dapat diterapkan dalam proses pembangunan, yakni sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta tokoh masyarakat, untuk kelancaran pembangunan jembatan ini.

“Saat ini kami masih memiliki kendala untuk pembebasan lahan, semoga kita bisa menerapkan prinsip Dalihan Na Tolu, kerjasama tiga pihak untuk kemudian menjadi satu hati. Kami berharap bantuan dari semua pihak untuk kelancaran pembangunan.” katanya.

Pembangunan jembatan baru Tano Ponggol dengan pelebaran menjadi 80 meter agar dapat dilewati oleh kapal pesiar.

Proses konstruksi jembatan baru ini ditargetkan selesai pada bulan April 2022.

Selain pembangunan jembatan tersebut telah dilakukan pula pekerjaan pelebaran alur Tano Ponggol oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) dari 25 meter menjadi 80 meter sepanjang 1,2 Km sehingga dapat dilewati oleh kapal pesiar.

“Karenanya, keberadaan jembatan tersebut nantinya diharapkan dapat mendorong perkembangan potensi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba,’ ucapnya.

Dia menambahkan, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN/DPSP direncanakan akan dilakukan secara terpadu.

Mulai dari penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

Pembangunan Jembatan Aek Tano Ponggol yang baru di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir resmi dimulai, yang ditandai dengan Ground Breaking (Mameakhon Batu Ojahan) yang dilaksanakan di lokasi jembatan itu, Selasa (26/01/2021). (R1)