Sejarah KTT ASEAN, Pertama Diselenggarakan Tahun 1976

Catatan Redaksi769 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Indonesia kembali menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023. Namun apa ada yang tahu sejarah KTT ASEAN? Berikut ulasannya.

KTT ASEAN ke-42 diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Di penyelenggaraan tahun ini, pertemuan puncak para pemimpin ASEAN tersebut membawa tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, dan digelar mulai tanggal 9-11 Mei 2023.

Adapun tema tersebut bermakna untuk melanjutkan dan memperkuat relevansi ASEAN dalam merespons tantangan kawasan dan global, serta memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi demi kemakmuran rakyat ASEAN.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan KTT ASEAN 2023 akan terdiri dari delapan pertemuan utama. Kegiatan tersebut meliputi pertemuan para pemimpin pemerintah ASEAN dengan parlemen, pemuda, pebisnis, dan gugus tugas tingkat tinggi.

Advertisement

Dalam sejarah KTT ASEAN, ini merupakan pertemuan KTT resmi keempat yang digelar di Indonesia. Sebelumnya Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah penyelenggara, yakni pada tahun 1976, 2003 dan 2011.

Mari kita kilas balik dengan melihat sejarah KTT ASEAN di bawah ini.

Sejarah KTT ASEAN

Sejarah KTT ASEAN tidak terlepas dari awal dibentuknya ASEAN pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Pembentukan tersebut ditandatangani oleh lima negara, yaitu Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Malaysia yang disebut sebagai Deklarasi Bangkok.

ASEAN terbentuk untuk menciptakan kedamaian, keamanan, kestabilan dan kesejahteraan bagi negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara. Pasalnya, pada tahun 1960-an negara Asia Tenggara dihadapkan akan konflik karena pengaruh ideologi negara lain yang mengganggu stabilitas kawasan.

Kelima negara pembentuk ASEAN tersebut kemudian mengadakan pertemuan kembali pada 23-24 Februari 1976 di Bali yang kemudian tercatat sebagai pertemuan KTT ASEAN pertama. Tujuan pertemuan tersebut adalah menyatukan suara dalam pengambilan kebijakan tertinggi di lingkup negara ASEAN.

Dari KTT ASEAN 1976 dihasilkan keputusan Deklarasi Kerukunan ASEAN serta Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama (TAC) antar negara ASEAN. Para petinggi negara ASEAN tersebut juga menyetujui pembentukan Sekretariat ASEAN.

Sejak pertama kali digelar tahun 1976, pertemuan ini menghasilkan beberapa kebijakan besar. Hasil kebijakan besar KTT ASEAN diantaranya adalah pembentukan ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada pelaksanaan KTT ASEAN ke-4 yang berlangsung pada 1992 di Singapura. AFTA diharapkan dapat membuka pintu gerbang perdagangan bebas antar negara ASEAN dan memajukan perekonomian negara ASEAN.

Kebijakan besar hasil pertemuan KTT ASEAN lainnya adalah penandatanganan atas persetujuan pembentukan kawasan perdagangan bebas antara negara ASEAN dengan Australia dan Selandia Baru. Hasil tersebut lahir melalui KTT ASEAN ke-14 di Thailand yang berlangsung pada 27 Februari-1 Maret 2009.

Beriringan dengan pertemuan yang dilakukan setiap tahunnya, anggota KTT ASEAN terus bertambah. Pada tahun 1984 Brunei Darussalam bergabung, lalu pada tahun 1995 Vietnam ikut bergabung, pada 1997 Myanmar dan Laos bergabung, serta Kamboja bergabung pada 1999.

Negara terakhir yang bergabung dengan ASEAN adalah Timor Leste pada penyelenggaraan KTT ASEAN Ke-41 tahun 2022 setelah 11 tahun berjuang demi mendapatkan pengakuan secara resmi dalam forum tersebut. Dengan bergabungnya Timor Leste, maka anggota ASEAN kini berjumlah 11 negara.

Hal tersebut menandakan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo akan menjadi KTT pertama yang dihadiri oleh Perdana Menteri Timor Leste.

Di KTT ASEAN 2023, salah satu pembahasan yang akan dibicarakan adalah terkait serangan militer yang terjadi di Myanmar demi menciptakan solusi bersama dan kedamaian serta keamanan setiap negara ASEAN.

Demikian pemaparan sekilas soal sejarah KTT ASEAN. Semoga informasinya bermanfaat. (R1/BeritaSatu)

Berita Terkait:

  1. Daftar 5 Negara ASEAN dengan Wilayah Paling Kecil
  2. Timor Leste Diterima jadi Anggota ASEAN, PM Taur Matan Ruak Sampaikan Terima Kasih ke Presiden Jokowi
  3. Kemhan RI Tuan Rumah Pertemuan The 7th ASEAN AOE WG
  4. Jokowi Gowes ke Bundaran HI untuk “Kick Off” Keketuaan RI di ASEAN
  5. Pertama di ASEAN, Progres Terkini Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung 85 Persen

Komentar