Kabanjahe, Karosatuklik.com – Bupati Karo Cory Seriwaty Sebayang apresiasi Sanggar Seni Gung Leto Kabanjahe. Meski masih di tengah pandemi Covid-19, kita harus tetap terus berkarya dan produktif. Jadikan masa pandemi Covid-19 sebagai kehidupan baru “New Life” yang adaptif dan harus dihadapi dalam membangun semangat baru, berkarya dan memotivasi diri.
Hal itu diungkapkan Bupati Karo Cory Seriwaty Sebayang pada acara Pertunjukan Seni Budaya Karo Kecamatan Kabanjahe, Sabtu di Taman Jalan Veteran Komplek Rumah Dinas Bupati Karo, Jalan Veteran Kabanjahe, Sabtu (18/12/2021).
Jadikan Covid-19 sebagai motivasi diri untuk berkarya seperti yang dilakukan Lurah Gung Leto Alexander Ginting yang bisa eksis membina Sanggar Seni Gung Leto dalam merawat dan mewarisi seni budaya Karo, kata Bupati.
Pandemi tak menyurutkan semangat para pegiat seni di Sanggar Seni Gung Leto, untuk tetap berekspresi di pentas kebudayaan. Dalam keadaan yang serba protokol kesehatan, mereka tertantang untuk lebih beradaptasi agar seni budaya Karo tetap bisa dirawat, bahkan bisa dikembangkan salah satunya melalui Sanggar Seni Gung Leto, kata Bupati.
Menurut Cory Sebayang, seni merupakan suatu apresiasi untuk mengungkapkan keindahan yang kita rasakan. “Melihat pertunjukan Sanggar Seni Gung Leto, kita rindu masa-masa lalu. Dimana saat itu, tari-tarian budaya Karo, seperti Tari Lima Serangkai menjadi lagu wajib yang diperlombakan anatar anak sekolah SD-SMP,” ucapnya.
Terakhir, dihadapan sejumlah Kepala OPD, para lurah se Kabanjahe dan Camat Kabanjahe Leonard Bastian Girsang, SSTP, M.Si, Bupati mengharapkan agar ke depannya di Kabupaten Karo akan muncul dan lahir “sanggar seni-sanggar seni” yang bisa mewarisi dan melestarikan seni budaya Karo, khususnya di Kecamatan Kabanjahe. Sehingga generasi muda kita memiliki wadah untuk berkreasi dan mendalami seni budaya Karo, tutupnya.
Pada acara itu, Sanggar Seni Gung Leto, menampilkan atraksi seni budaya Karo, diawali Tari Mbuah Page, Tari Ndikkar Karo, Musikalisasi Puisi “O Taneh Karo Simalem”, lalu menyusul lagu bernafaskan kisah perjuangan “Erkata Bedil”, Tari Erpangir Ku Lau, Kreativitas Seni Musik.
Alexander Ginting, selaku pembina Sanggar Seni Gung Leto mengatakan, pandemi covid 19 tidak seharusnya menjadi penghalang dalam melestarikan budaya maupun menampilkan beragam atraksi kesenian budaya kita. “Penerapan protokol kesehatan yang ketat serta memanfaatkan perkembangan teknologi menjadi solusi terbaik, melakukan berbagai aktivitas di era pandemi,” kata Lurah Gung Leto itu.
Kuncinya, tetap ikuti protokol kesehatan, seperti memakai masker yang benar yakni, menutup hidung, mulut dan dagu. Menjaga jarak aman, minimal 1,5 m, rajin cuci tangan, mengurangi mobilitas, dan tidak berkerumun, ajaknya.
Pembinaan Sanggar Seni Gung Leto, imbuh Alexander Ginting, meliputi seni tari, seni musik tradisional, Ndikkar, seni suara.Sanggar Seni Gung Leto Kabanjahe sudah banyak tampil di acara pemerintahan di Pemkab Karo maupun event wisata.
Diantaranya, mengisi hiburan budaya pada acara pembukaan Musyawarah Daerah HIPMI ke XVII di Hotel Mikie Holiday Resort dan Hotel, Berastagi, Kabupaten Karo, Jumat (24/9/2021) yang juga turut dihadiri Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Bupati Karo, Cory Seriwaty Sebayang.
Bersamaan waktu itu, Sanggar seni Gung Leto tampil dalam “Festival Anak Danau”. Demikian juga saat reses anggota DPRD Sumut, Sumihar Sagala SE di Kabanjahe, Sanggar Seni Gung Leto menampilkan atraksi seni budaya Karo.
Pada hari Rabu 24 November 2021, Sanggar Seni Gung Leto juga tampil di acara Dokan Art Festival. Dokan Art Festival adalah sebuah pagelaran seni budaya dengan usaha menggali nilai-nilai kearifan lokal Karo disesuaikan dengan kondisi kekinian pada masyarakat secara umum.
Terakhir, Sabtu, 27 November 2021 Peresmian dan Pengukuhan DPD FKSE Sumatera Utara di Jambur Prakarsa – Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, dalam waktu yang bersamaan juga tampil pada Kegiatan Pembukaan North Sumatera Cycling Tour (Berastagi – Tongging) di Hotel Mutiara – Berastagi yang merupakan Kegiatan Dinas Kebudayaan dan Provinsi Sumatera Utara.
Menurut dia, dengan perkembangan zaman yang serba digitalisasi dibarengi masuknya budaya luar membuat generasi muda kita semakin enggan mempelajari kesenian tari tradisional daerahnya sendiri. “Nah disinilah tantangannya. Butuh waktu dan proses. Namun berkat keseriusan dan kegigihan semua tim yang terlibat, akhirnya kerja keras itu membuahkan hasil yang baik,” ungkapnya.
Ditambahkannya, berkesenian ditengah pandemi cara Kelurahan Gung Leto Kabanjahe merawat dan melestarikan seni budaya Karo. (R1)
Baca juga:
2. Hadiri Musda HIPMI ke XVII di Berastagi, Bobby Nasution Ajak Kembangkan UMKM
3. Lurah Gung Leto Kabanjahe Edukasi Warga yang Menggelar Pesta Adat di Jambur