Yogyakarta, Karosatuklik.com – Yayasan Sanata Dharma (YSD) Yogyakarta akan mendirikan kampus di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Rencananya kampus itu akan dibangun di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim).
“Ya benar adanya (kami akan membangun universitas di IKN) dan ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang Yayasan Sanata Dharma untuk terus terlibat mengembangkan Indonesia dengan menggunakan momentum pengembangan IKN,” kata Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Johanes Eka Priyatma saat dihubungi, Senin (21/2/2022).
Eka mengatakan pengembangan IKN merupakan kesempatan berharga untuk menggagas Indonesia memakai perspektif yang berbeda. Persiapan pengembangan kampus ini pun sudah dilakukan sejak dua tahun terakhir.
“Perspektif negara besar karena ditempatkan dalam salah satu pulau yang besar dan bisa membebaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik dan bisa menggelorakan banyak pihak dan kami ingin terlibat sejak awal menjadi bagian dari pergulatan itu,” jelasnya.
Sudah dua tahun ini kami terus memikirkan dan mencari cara untuk bisa hadir di sana. Ini baru langkah awal,” imbuhnya.
Eka mengatakan pihaknya telah melakukan audiensi dengan pemerintah daerah setempat. Terutama untuk membahas soal infrastruktur dan kebutuhan-kebutuhan lain di IKN.
“Telah kami sampaikan gagasan kami, presentasi rencana kami, pada dasarnya dari Kabupaten dan beberapa pihak terkait menopang, menyetujui, dan mendukung. Karena Plt Bupati dan beberapa pejabat terkait menyadari salah satu persoalan dalam pengembangan kawasan di sana adalah kompetensi sumber daya manusia yang harus terus ditingkatkan. Sanata Dharma mempunyai dalam arti tertentu keberdayaan untuk membantu semua pihak di sana,” ucapnya.
Sejauh ini, dalam rencana itu ada dua lahan yang jadi cikal bakal kampus. Pertama di Balikpapan sebagai basecamp atau kantor dan satu lahan lagi untuk gedung kuliah.
“Maka kami siapkan sementara dua lahan. Lahan di dekat Balikpapan segera bisa membantu masyarakat Kalimantan mengembangkan keberdayaan sumber dayanya dalam bentuk berbagai pelatihan lalu kampus ini menjadi tujuan masa depan,” ucapnya.
Terkait fakultas yang akan dibuka di kampus baru itu, Eka mengaku belum bisa memastikan. Sebab, pihaknya perlu untuk mengukur tingkat kebutuhan di tempat baru itu.
“Itu (fakultas) belum kami definisikan. Yang kami perjuangkan selama ini adalah secepat mungkin bisa hadir di sana memahami konteks situasi, memahami kebutuhan di sana, jadi kampus yang kami hadirkan adalah kampus yang dibutuhkan masyarakat, bukan kami mendefinisikan kebutuhan masyarakat,” ucapnya. (R1/Dtc)
Baca juga: 18 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia versi Kemendikbudristek 2020