Banyak Isu Liar Beredar di Pakpak Bharat, Bupati: Komunikasi dan Sosialisasi Kita Mantapkan, Sistem Kita Bereskan!

Pakpak Bharat, Sumut534 x Dibaca

Salak, Karosatuklik.com – Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor memimpin Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Pakpak Bhara di Ruang Rapat Garuda, Kompleks Kantor Bupati Pakpak Bharat, Jumat (16/9/2022).

Dalam rapat yang rutin dilaksanakan oleh segenap Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ini, Bupati menyinggung lemahnya komuniksi dan minimnya informasi yang akurat terkait isu-isu yang ada di masyarakat saat ini.

Saya melihat Komunitas Intelijen Daerah yang kita punya masih sangat lemah. issu liar seputar adanya pembukaan lahan untuk kawasan pengembangan Food Estate di Desa Ulumerah menimbulkan ambigu dimasyarakat, karena ketidaktahuan masyarakat membuat situasi di Pakpak Bharat saat ini kurang kondusif, kita harapkan rapat hari ini dapat memberi solusi konkret bagi kita, ungkap Bupati saat membuka rapat.

Terkait hal ini, adanya sweping yang dilakukan sekelompok masyarakat kita beberapa hari lalu, saya sendiri telah dipanggil oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Jakarta pada Rabu kemarin, Saya diminta secara langsung menjelaskan hal ini. “Nah, yang ingin saya sampaikan kepada kita semua, adalah kalau hal seperti ini terus terulang tentu akan sangat menyulitkan dan menghambat jalannya pembangunan ini,” ucap Bupati Franc Bernhard Tumanggor.

“Maka tidak boleh tidak, semua sistem harus kita bereskan,” tegas Bupati.

 

Setiap Program Pembangunan Harus Disosialisasikan

Sementara Kapolres Pakpak, AKBP Rocky H Marpaung, SIK, SH, MH menguraikan beberapa issu yang berkembang saat ini ditengah masyarakat.

“Informasi seputar pelaksanaan food estate ini banyak yang beredar, diantaranya bahwa food estate ini dibangun diatas areal illegal logging, informasi bahwa program food estate ini tidak jadi dilaksanakan, dan informasi bahwa pelaksanaan food estate itu dipegang oleh perusahaan tertentu,” sebut Kapolres.

Informasi-informasi ini berkaitan dengan kejadian beberapa hari ini dimana masyarakat melakukan tindakan propaganda, penyetopan truk pengangkut kayu.

“Namun demikian, perkara isu ilegal logging dikawasan food estate telah kami tindak lanjuti dengan memberikan penjelasan yangg benar kepada masyarakat, kami berdialog dengan masyarakat yang melakukan aksi, berkomunikasi dengan mereka sehingga permasalahan ini telah terselesaikan,” terang AKBP Rocky H Marpaung.

“Kami menyarankan agar sebaiknya semua program yang sedang dan akan dikerjakan supaya disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang tidak benar,” saran Kapolres.

Kapolres AKBP Rocky H Marpaung juga mengungkapkan bahwa adanya kenaikan harga BBM mau tidak mau telah menimbulkan banyak polemik dan masalah ditengah masyarakat.

“Permasalahan kedua, adalah berkaitan dengan kenaikan BBM yang dibeberapa tempat selalu dibarengi dengan kenaikan harga kebutuhan pokok, kami telah melakukan pengawasan dan operasi pasar, kita akan terus mengontrol kenaikan harga-harga akibat dari kenaikan BBM ini, beberapa pihak harus kita ingatkan agar tidak menaikkan harga barang diluar ketentuan yang ada yang nantinya akan menyulitkan masyarakat,” urai AKBP Rocky H Marpaung.

Menjaga Kondusifitas Pakpak Bharat

Wakil Ketua DPRD Pakpak Bharat, Elson Angkat, SS mengungkapkan bahwa upaya untuk menjaga kondusifitas Pakpak Bharat adalah upaya bersama dari semua pihak.

“Kami sangat yakin bapak Kapolres bisa menjaga kekondusifan di Kabupaten ini, doa kami senantiasa menyertai bapak dan jajarannya, namun disamping itu kita semua juga harus turut serta membantu menjaga nama baik Pakpak Bharat tercinta ini,” ucap Elson Angkat.

Terkait dengan pembangunan oleh PT SEL di Desa Pardomuan, kami menerima keluhan dari masyarakat sekitar mengenai kerusakan jalan-jalan disekitar proyek yang juha menimbulkan debu yang sangat mengganggu kesehatan masyarakat disana akibat bayaknya kendaraan proyek dengan tonase besar, ini perlu kita ingatkan kepada pihak PT SEL selaku pengembang disana,” ungkap Elson Angkat.

Sementara itu perwira penghubung Kodim 0206/Dairi, Mayor CBA. M Manurung mengungkapkan bahwa berbagai permasalahan ini adalah akibat dari kurangnya sosialisasi yang benar bagi segenap pemangku kepentingan dan masyarakat.

“Saya kira cukup jelas, mohon digaris bawahi bagamana kita berkomunikasi yang baik, mari kita akuratkan komunikasi kita, dan perlu juga kita edukasi masyarakat tentang cara berkomunikasi yang baik, mengelola informasi yang didapat sehingga mereka memahami setiap informasi yang didapatkan,” jelas Mayor CBA. M Manurung.

Kampung Pancasila

Lebih jauh dia juga mengutarakan perlunya memberikan pemahan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tungga Ika bagi masyarakat Pakpak Bharat.

“Segera bentuk Kampung Pancasila, karena sungguh banyak pihak yang ingin merongrong kewibawaan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, saya kira kita perlu memberikan juga pemahaman bagi masyarakat kita tentang apa itu Pancasila dan apa itu Bhinneka Tunggal Ika,” pesannya.

Bupati Pakpak Bharat, Franc Benrhard Tumanggor kemudian menutup rapat ini dengan kesimpulan dan resume yang cukup jelas.

“Harus kita bangun suatu jejaring intelijen dengan kokoh dalam mencermati setiap issu yang beredar dimasyarakat. Perlunya pemberian pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika bagi masyarakat, Offd Estate adalah sebuah tahapan dan jenjang yang sangat jelas dan bukan kewenangan Pemerintah Kabupaten semata, tentang antispasi lonjakan harga akibat adanya kenaikan BBM akan terus diawasi dan diantisipasi, serta akan meminta penjelasan dari PT SEL terkait adanya kerusakan infrastruktur dan lingkungan akibat adanya aktifitas perusahaan ini. Intinya semua system harus kita bereskan,” tutup Bupati. (R1)