Libur Panjang, Sejumlah Hotel Berbintang di Berastagi Tersenyum Lega

Travel5854 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Arus lalu lintas dari Medan menuju Berastagi, terpantau padat. Hingga hari ke tiga libur panjang, sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat terlihat ramai melintas dari arah Medan menuju Berastagi maupun sebaliknya.

Diperkirakan, volume kendaraan di jalur Medan – Berastagi akan meningkat tajam seiring dengan libur panjang hingga Minggu (1/11/2020). Akibat padatnya arus lalin, jarak waktu dari Medan menuju Berastagi yang biasanya sekitar 2,5 jam, kini menjadi lebih dari 3 jam.

Membludaknya wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karo, khususnya Berastagi menyebabkan sejumlah ruas jalan utama, mulai dari pintu gerbang Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan, Tongkoh hingga Berastagi padat merayap, karena adanya lonjakan peningkatan volume kendaraan termasuk terbatasnya lokasi-lokasi parkir kendaraan menjadi keprihatinan semua pihak.

Pengaturan lalu lintas tertib dan lancar walau terjadi peningkatan volume kendaraan berkat kerja keras aparat Sat Lanpas Polres Tanah Karo.

Hunian Hotel Meningkat

Dampak positif libur panjang, sejumlah hotel berbintang di Berastagi dikabarkan tersenyum lega. Kebijakan Pemerintah untuk melakukan cuti bersama mulai tanggal 28 Oktober Hingga 1 November berdampak pada pariwisata di Sumatera Utara. Lonjakan tingkat hunian hotel di daerah Berastagi, Kabupaten Karo mencapai 80-85 persen.

Pasalnya, selama pandemi, tingkat hunian hotel mengalami dampak penurunan pengunjung yang sangat tajam. Penurunan hunian hotel sangat terasa sejak bulan Maret hingga Juni 2020.

Hal itu diungkapkan, General Manager Hotel Internasional Sibayak Berastagi, Dedi Nelson, menjawab karosatuklik.com, Jumat (30/10/2020) Pukul 18.00 WIB melalui pesan whatsapp.

Taman Simalem Resort. Karosatuklik.com
Taman Simalem Resort. Karosatuklik.comDedi Nelson

Tingkat hunian yang tinggi itu juga terjadi di Taman Simalem Resort (TSR) di Merek Kecamatan Merek Kabupaten Karo dan pesanan sudah meningkat dengan tamu hotel yang sebagian besar warga Kota Medan dan sekitarnya, kata Dedi yang dikenal ramah dan bersahabat.

Meski tamu meningkat, manajemen tetap memberikan diskon harga kamar rata-rata 20 persen. Peningkatan jumlah tamu sebagai dampak libur panjang, namun usai libur, tamu hotel diprediksi kembali turun karena masih ada pandemi Covid-19, sebutnya.

Sementara Manager Hotel Sinabung Berastagi, Frensus Pasaribu mengaku hal yang sama. Menurut Pasaribu, akibat penurunan kunjungan yang cukup drastis, terpaksa melakukan berbagai hal untuk menutup pembiayaan operasional termasuk gaji karyawan.

Dia menyebutkan, kondisi persentase kunjungan pada awal pandemi wisatawan yang menggunakan fasilitas hotel hanya pada kisaran 25 – 30 persen. Pada waktu itu kami benar – benar mengalami kesulitan, namun syukur kondisi sedikit membaik pada Juli 2020, ujarnya.

Disebutkan, sejak Juli hingga September 2020 keadaan sedikit membaik karena hunian bisa mencapai 75 – 80 persen. “Pada waktu itu kami sedikit bisa bernafas-lah karena Pemkab Karo juga turut membantu,” tuturnya.

Disinggung tentang penerapan protokol Covid-19, bukan cuma pihak manajemen hotelnya saja, semua hotel di Berastagi menerapkan secara disiplin protokol Covid-19, bahkan tamu-tamu juga sudah paham dan memaklumi, karena semua kita tidak mau terpapar virus corona, sebutnya.

Diperoleh informasi sejumlah hotel lainnya juga terjadi peningkatan tingkat kunjungan diantaranya, Mikie Holiday Resort & Hotel, Hotel Rudang, Grand Mutiara, Berastagi Cottage, Hotel Green Garden Berastagi, Hotel Alloyna Country Cottage dan Hotel Kalang Ulu. (R1)