Kabanjahe, Karosatuklik.com – Pesta Budaya Kerja Tahun & Gendang Guro-Guro Aron serta HUT Emas (50 Tahun) GBKP Simpang Enem Kabanjahe, yang berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (3/4 Mei 2025) berlangsung meriah dan penuh suka cita yang dihadiri seribuan jemaat.
GBKP Runggun Simpang Enem Kabanjahe Klasis Kabanjahe – Tigapanah (Katipa) yang lahir pada tanggal 28 April 1975 sudah berusia 50 Tahun pada 28 April 2025. Gedung gereja yang megah perpaduan dan kolaborasi disain modern dengan nuansa budaya Karo yang terletak di lokasi strategis di Bundaran Tugu Adipura Simpang Enam Kota Kabanjahe, Kabupaten Karo.
Cukup Kap Lias Ate Tuhan
Prosesi Ibadah HUT Emas (50 Tahun), GBKP Simpang Enem Kabanjahe, yang mengusung Tema: “Cukup Kap Lias Ate Tuhan” Minggu (4/5/2025) Pukul 08.00 WIB dipimpin Pdt Krismas Imanta Barus MTh, LM yang juga Ketua Umum Moderamen GBKP Periode 2025 – 2030.
Ibadah HUT Emas (50 Tahun), GBKP Simpang Enem Kabanjahe diselingi dengan sejumlah atraksi tari budaya Karo dari Remaja-Permata, musik tradisi dan menari antar PJJ/Kategorial) serta makan siang bersama seperti nuansa Kerja Tahun yang merupakan warisan budaya leluhur Karo yang tetap eksis dirawat dan dilaksanakan sampai sekarang.
Makan Bersama
Menariknya dalam menikmati makan siang bersama ini tetap sama seperti makan malam (Sabtu, 3 Mei 2025) dengan menyajikan sejumlah makanan khas tradisi Karo. Siap makan sejumlah kuliner Karo, seperti Cimpa, Cimpa Bohan tape, cimpa tuang, lemang juga menjadi hidangan Kerja Tahun menandakan kuatnya rasa kebersmaan antar sektor di GBKP Runggun Simpang Enem Kabanjahe.
Semua makanan tradisi dan kuliner tersebut dibuat atau dimasak secara gotong royong di belakang gereja dengan masing-masing jabu (PJJ) membuat makanan yang berbeda.
Ketua 1 Panitia, Pt Em Diploma Purba (Bp Gress) didampingi Ketua 2:Yunus Bregman Ginting (Bp Askana), Sekretaris 1, Mario Andreas Tarigan, Sekretaris 2:Esterlina Br Ginting (Nd Bara) dan Bendahara, Gita Asteti Br Ginting (Nd Alexa), mengatakan Pesta Budaya Kerja Tahun & Gendang Guro-Guro Aron GBKP Simpang Enem Kabanjahe dalam rangka HUT Emas (50 Tahun) GBKP Runggun Simpang Enem merupakan implementasi kebersamaan dan pelayanan dengan memaksimalkan berbagai potensi yang ada di jemaat.
Lebih lanjut disampaikan Ketua Panitia, Pt Em Diploma Purba, seharusnya Pesta Budaya Kerja Tahun & Gendang Guro-Guro Aron serta Ibadah HUT Emas (50 Tahun) GBKP Runggun Simpang Enem Kabanjahe dilaksanakan 28 April 2025, tapi karena bertepatan dengan Sidang Majelis Sinode (SMS) XXXXVII Moderamen GBKP di Retreat Center GBKP, maka diundur pada Minggu 4 Mei 2025, jelasnya.
Sementara, Pt David Mulianta Barus, SH, MKN (Ketua Majelis: 2024 – 2029) didampingi Sekretaris Majelis Runggun GBKP Simpang Enem Kabanjahe, Pt Ferry Kanosa Kaban, SPd menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada seluruh Panitia Paskah, Pesta Budaya Kerja Tahun & Gendang Guro-Guro Aron serta HUT Emas (50 Tahun) GBKP Simpang Enem Tahun 2025 maupun seluruh jemaat dari 16 sektor dengan total jumlah jemaat, 1.231 orang, ujarnya.
Pt David Mulianta Barus, SH, MKN selaku Ketua Majelis Runggun GBKP Simpang Enem Kabanjahe didampingi Pendeta Pelayan, Pdt Amos R Ginting dan Ketua Panitia, Pt Em Diploma Purba menambahkan, bahwa melalui Program Kerja GBKP Runggun Simpang Enem Kabanjahe dalam kegiatan Ibadah Paskah & HUT Emas (50 Tahun) GBKP Simpang Enem mempunyai beberapa tujuan bagi kehidupan persekutuan dan peningkatan iman jemaat.
Tujuan tersebut yakni:
- Mengingat dan merenungkan kembali peristiwa Paskah sebagai hari kemenangan Tuhan Yesus terhadap kuasa dosa dan kematian.
- Menjaga dan meningkatkan persekutuan jemaat GBKP Simpang Enem Kabanjahe melalui Ibadah dan Perayaan Paskah serta peringatan HUT Emas (50 Tahun) GBKP Simpang Enem Kabanjahe.
- Menumbuh kembangkan nilai-nilai spiritualitas dan budaya Karo melalui Ibadah dan Perayaan Paskah serta peringatan HUT Emas (50 Tahun) GBKP Simpang Enem Kabanjahe.
- Pengembangan kreativitas bagi jemaat dan generasi muda, khususnya anak KAKR dan Permata melalui pesta budaya Gendang Guro-Guro Aron dan Kerja Tahun Karo dalam HUT Emas (50 Tahun) GBKP Simpang Enem Kabanjahe.
Kegiatan yang Telah Dilaksanakan:
- Sabtu, 12 April 2025, Pra Paskah; Aksi Kebersihan seluruh jemat GBKP Simpang Enem Kabanjahe, di lingkugan Gereja GBKP Simpang Enem Kabanjahe.
- Minggu, 13 April 2025, mulai pukul 09.00 WIB, Pra Paskah; Aksi Donor Darah bagi seluruh jemaat yang bersedia di lingkungan gereja GBKP Simpang Enem Kabanjahe.
- Kamis, 17 April 2025, pukul 19.00 WIB, ibadah Kamis si Badia & acara Basuh Kaki di GBKP Simpang Enem Kabanjahe.
- Jumat, 18 April 2025, pukul 08.00 WIB, ibadah Jumat Agung & Perjamuan Kudus di GBKP Simpang Enem Kabanjahe.
- Jumat, 18 April 2025, pukul 14.00 WIB, Jalan Salib di lingkungan GBKP Simpang Enem Kabanjahe.
- Sabtu, 19 April 2025, pukul 12.00 WIB aksi Pengumpulan Diakonia dari jemaat (spontanitas) yang ditetapkan oleh Panitia.
- Sabtu, 19 April 2025, pukul 20.00 WIB, ibadah Sabtu Pengharapan di GBKP Simpang Enem Kabanjahe.
- Minggu, 20 April 2025, pukul 05.00 WIB, Paskah Subuh (Pawai Obor) seluruh jemaat GBKP Simpang Enem Kabanjahe.
- Minggu, 20 April 2025, pukul 08.00 WIB, ibadah Paskah I, jemaat GBKP Simpang Enem Kabanjahe di gereja.
- Senin, 21 April 2025, pukul 19.00 WIB, ibadah Paskah II & KKI, seluruh jemaat GBKP Simpang Enem Kabanjahe di gereja.
- Sabtu, 03 Mei 2025, pukul 17.00 WIB, Pesta Budaya Kerja Tahun & Gendang Guro-Guro Aron seluruh jemaat GBKP Simpang Enem Kabanjahe.
- Minggu, 04 Mei 2025, pukul 08.00 WIB, Ibadah & HUT Emas (50 Tahun), GBKP Simpang Enem Kabanjahe. (atraksi tari budaya remaja-permata, musik tradisi & menari antar PJJ/Kategorial).
Sejarah Perjalanan GBKP Runggun Simpang Enem Kabanjahe
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Simpang Enem Kabanjahe merupakan salah satu wadah persekutuan umat Kristen Karo di Kabanjahe, yang lahir pada tanggal 28 April 1975 di Kabanjahe, sebagai perwujudan dari kerinduan umat Kristen Karo di Kabanjahe khususnya yang tinggal di wilayah Simpang Enem dan RSU Kabanjahe. Karena itu, kehadiran GBKP Simpang Enem menyatakan bahwa tujuan pembentukannya adalah “Mewujudkan Gereja Kristen yang Esa di Indonesia khususnya Kabupaten Karo”.
Awalnya jemaat GBKP Simpang Enem Kabanjahe bergabung dengan jemaat GBKP Kabanjahe Kota dan jemaat GBKP Simpang Enem di sebut dengan nama Perpulungen Kamis karena ibadah keluarga (perpulungen jabu-jabu/PJJ), dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 16.00 WIB sore. Wilayah perpulungen Kamis mulai dari Mogajaya hingga SMP Negeri 1 Kabanjahe yang meliputi sebagian kelurahan Gung Leto dan Gung Negeri Kecamatan Kabanjahe.
Berawal dari permintaan pegawai RSU Kabanjahe (Thn 1969) yang dikoordinir oleh Pt Tungkat Tarigan/Ismail yang menjabat sebagai kepala perawat RSU Kabanjahe dan dr. Go Siek Tiat sebagai pimpinan RSU Kabanjahe, supaya ada gedung tempat ibadah di komplek RSU agar kerinduan pegawai, perawat dan dokter untuk ibadah hari minggu yang bekerja dinas pagi tidak terganggu.
Maka pada hari Jumat, 6 Maret 1970, diadakan rapat pertama di rumah dr. R. Sebayang untuk membicarakan rencana pembangunan gedung gereja yang baru di komplek RSU Kabanjahe.
Hasil keputusan, peletakan batu pertama pembangunan direncanakan pelaksanaan pada Tgl 17 Maret 1970. Untuk merealisasikan maksud tersebut maka diusahakan ijin pembangunan dari Bupati KDH Tkt.II Karo melalui surat rekomendasi RSU Kabanjahe Tgl 12 Maret 1970.
Berdasarkan permohonan ijin mendirikan rumah ibadah, maka Bupati KDH Tkt.II Karo mengeluarkan ijin mendirikan bangunan tertanggal 16 Maret 1970 dengan No.26/XVII/70.
Dengan ijin Bupati KDH Tkt.II Karo, maka panitia beserta seluruh jemaat sanggup menyelesaikan bangunan darurat dengan ukuran 7,5m X 12m, lantai semen, atap seng, dinding papan dimulai peletakan batu pertama pembangunan dan selesai sebelum Tgl 29 Maret 1970 (dalam waktu 12 hari selesai).
Selanjutnya ibadah pertama, disepakati dan terlaksana pada hari Minggu, 29 Maret 1970 (Paskah). Ibadah dipimpin dan dilayani oleh Pdt Musa Sinulingga yang pada waktu itu sebagai Ketua Majelis GBKP Kabanjahe Kota.
Kehadiran jemaat dan undangan termasuk dari wilayah Lau Cimba, Kampung Dalam, Asrama Kodim, Tiga Baru, Desa Katepul dan Bunuraya. Kehadiran jemaat dimanfaatkan panitia pembangunan untuk melaksanakan lelang-lelang pengumpulan dana untuk dana pembangunan gedung gereja, termasuk kebutuhan ruang konsistori ukuran 4 X 5m, kamar mandi dan sepsitank.
Pentahbisan I Pertua & Diaken GBKP Simpang Enem Kabanjahe (Desa Katepul masuk ke wilayah Simpang Enem), di pilih dari jemaat sebanyak 11 orang dan ditahbiskan pada Minggu, 2 Agustus 1970 di GBKP Kabanjahe Kota.
Berikut ini Daftar Namanya:
- Pt Tungkat Tarigan/Bp Ismail (alm)
- Pt Darma Tarigan/ Bp Irama (alm)
- Pt Marta Br Ginting/Nd Regina (alm)
- Pt D.B Surbakti/ Bp Bolivar (alm)
- Pt Tokoh Tarigan/Bp Lester (alm)
- Pt Radu Malem Tarigan/ Bp Eddy Makmur
- Pt Kilap Purba/ Bp Sejahtera (alm)
- Pt Pakam Brahmana/Bp Lajim (alm)
- Dk Segel Munte/Bp Rasmi (alm)
- Dk Mula Sembiring/Bp Mersi (alm)
- Dk Leman Sembiring/Bp Sony (alm)
Dalam masa pelayanan empat (4) tahun, maka dilakukan persiapan untuk menjadi Majelis yang mandiri. Maka pada Tgl 4 Agustus 1974, ditunjuk 3 orang (Pt. D.B. Surbakti; Pt. R.M. Tarigan; Dk. Mula Sembiring), sebagai pelaksana pengadaan calon pertua dan diaken.
Selama empat (4) tahun jumlah jemaat sudah mencapai 219 KK dengan 9 orang pertua dan 7 orang diaken. Pada tahun 1975 dengan surat GBKP Klasis Kabanjahe tanggal 28 April 1975 dengan No.162/VIII/Kabanjahe; ditanda tangani BP Klasis Kabanjahe (Ketua: Pdt J. Brahmana; Sekretaris: Pdt P. Bukit), menetapkan perpulungen GBKP Simpang Enem menjadi GBKP Runggun Simpang Enem Kabanjahe.
Melihat sejarah panjang berdirinya jemaat GBKP Simpang Enem Kabanjahe, maka melalui keputusan Sidang Majelis Runggun GBKP Simpang Enem Thn 2024, diputuskan salah satu program untuk tahun 2025 yaitu: Ibadah Paskah & HUT Emas (50Thn) GBKP Simpang Enem (28 April 1975 – 28 April 2025), sebagai bentuk kerinduan untuk tetap memotivasi jemaat GBKP Runggun Simpang Enem selama lima (5) dekade tetap semangat dan setia dalam persekutuan, kesaksian dan pelayanan demi kemuliaan nama Tuhan.
II. Periode Pemilihan Pertua/Diaken GBKP Runggun Simpang Enem – Sekatang:
- 1974 – 1978
- 1979 – 1983
- 1984 – 1988
- 1989 – 1994
- 1995 – 2000
- 2000 – 2004
- 2004 – 2009
- 2009 – 2014
- 2014 – 2019
- 2019 – 2024
- 2024 – 2029 (sekarang)
III. Pendeta Pelayan/Ketua Runggun Hingga Sekarang:
- Pdt Ngerket Tarigan (Ketua Majelis: 1973 – 1981)
- Pdt Enoch Tarigan (Ketua Majelis: 1982 – 1989)
- Pdt S. N Bukit (Ketua Majelis: 1989 – 1995)
- Pt Bersih Ginting Munthe (Ketua Majelis: 1995 – 2000)
- Pdt N. Meliala (Pdt Pelayan: 1996 – 1997)
- Pdt Bonifasius Ginting (Pdt Pelayan: 1998 – 2002)
- Pt R.M Tarigan (Ketua Majelis: 2000 – 2004)
- Pdt D.S Pandia (Pdt Pelayan: 2002 – 2007)
- Pt S. Ginting (Ketua Majelis: 2004 – 2009)
- Pdt Jekson Barus (Pdt Pelayan/ Ketua Majelis: 2007 – 2010; mutasi – study)
- Pdt Yunus Bangun (Ketua Majelis: 2010 – 2014; masa erupsi Gunung Sinabung & menangani pengungsi; Thn 2014 terpilih sebagai Wkl Ketua Klasis)
- Pt Bodan Ratna Br Ginting (Ketua Majelis: 2014 – 2015; menerima emeritus)
- Pt Jernih Tarigan (Plt Ketua Majelis:2015; beberapa bulan)
- Pdt Liza S Br Tarigan (Ketua Majelis: 2015 – 2016; Thn 2016 terpilih sebagai Wkl Ketua Klasis)
- Pt Jernih Tarigan (Ketua Majelis:2016 – 2019; menerima emeritus)
- Pt David Mulianta Barus (Ketua Majelis: 2019 – 2024; masa covid 19 3 thn)
- Pdt Amos R Ginting (Pdt Pelayan: 2021 – 2025; akhir masa Covid 19)
- Pdt Amos R Ginting (2025) & Pdt Dona Lidwina Sitepu (Pdt Pelayan: 2023 – 2028)
- Pt David Mulianta Barus (Ketua Majelis: 2024 – 2029)
IV. Statistik GBKP Tahun 2024
- Jumlah PJJ= 16 sektor
- Jumlah KK= 453 (Jabu Kuh= 323; La Kuh=130)
- Jumlah Pertua= 30 orang
- Jumlah Diaken= 21 orang
- Jumlah Pt/ Dk Emeritus= 19 orang
- Jumlah anggota sidi= 956 orang
- Jumlah anggota belum di sidi= 275 orang
- Total jumlah jemaat= 1.231 orang
V. Perkembangan Pembanguman Gedung Gereja
- Pembangunan Tahap Pertama; bangunan darurat dengan ukuran 7,5 m X 12 m, lantai semen, atap seng, dinding papan dimulai peletakan batu pertama pembangunan tgl 17 Maret 1970 dan selesai sebelum Tgl 29 Maret 1970 (dalam waktu 12 hari selesai).
- Pembangunan tahap Kedua; pada tahun 1979, gedung gereja yang lama di ganti dengan bangunan gereja semi permanen dengan ukuran 12,5 m X 19,5 m X 9 m dengan kapasitas 500 orang.
- Pembangunan Tahap Ketiga; pada tahun 2007 (28 tahun kemudian), gereja kembali diperbaharui dengan bangunan permanen dengan ukuran 19,5 X 32 m dan mempunyai balkon (membutuhkan waktu selama 4 tahun).
Partisipasi jemaat dan bantuan pemerintah hingga Desember 2009, telah terkumpul dana sebesar Rp 1.309.401.000,-. Biaya yang telah digunakan Rp 1.160.770.000,- dan sisa dana waktu itu Rp 148.631.000,-.
Hingga Januari 2010 masih membutuhkan dana tambahan untuk pemasangan plafon dan lantai keramik. Proses pembangunan selesai hingga Thn 2011 dan sekaligus penahbisan gedung baru yang telah permanen hingga sekarang (selama 14 tahun). (R1)
Baca Juga:
- Pdt Krismas Barus-Pdt Yunus Bangun Terpilih Kembali Ketua dan Sekum Moderamen GBKP Periode 2025-2030
- Diwarnai Hujan Deras, Ratusan Jemaat GBKP Runggun Simpang VI Kabanjahe Tetap Antusias Gelar Via Dolorosa
- Sayembara Koor dan Fashion Show Mamre Puncak Perayaan Paskah Mamre GBKP Klasis Kabanjahe-Tigapanah
- Perayaan 133 Tahun Masuknya Injil Kepada Suku Karo di Desa Wisata Rohani Buluh Awar Dihadiri Wakil Bupati Karo, Gubsu, Kapolda dan Ketua DPRD Sumut
- Sambut Natal 2023, Gereja GBKP Simpang Enam Kabanjahe Dikelilingi Lampu Hias
Komentar