Jakarta, Karosatuklik.com – Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto menyarankan mahasiswa tidak melanjutkan rencana demonstrasi penolakan masa jabatan presiden tiga periode yang rencananya digelar 11 April mendatang.
Menurutnya, lebih baik mahasiswa mengutamakan dialog. Mantan Panglima TNI itu membuka peluang untuk berdialog dengan elemen mahasiswa di kantor Wantimpres.
“Ketimbang panas-panas di jalan, lebih baik kita bicara di ruangan yang adem, ngomong, bicara,” kata Wiranto dalam jumpa pers di Kantor Wantimpres, Jakarta, Jumat (8/4/2022).
Wiranto mengingatkan saat ini sedang bulan Ramadan. Dia menyarankan penyelesaian masalah yang ada dengan komunikasi secara baik-baik.
“Ini bulan puasa, bulan suci Ramadan, kita prihatin, saling maaf-memaafkan,” kata dia yang menjabat Menko Polhukam pada periode pertama kepresdinan Joko Widodo (Jokowi) itu.
Wiranto juta menganggap perpanjangan masa jabatan presiden belum tentu terwujud. Dia mengatakan sejauh ini hanya tiga dari sembilan fraksi di DPR yang mendukung wacana itu.
Selain itu, Presiden Jokowi pun telah menyatakan penolakan. Wiranto menyebut tak ada gunanya lagi memperdebatkan wacana tersebut.
“Dibawa ke MPR, ditambah DPD, DPD tidak setuju. Jadi, mana mungkin terjadi perubahan amandemen UUD 1945 mengenai jabatan presiden tiga periode?” kata Wiranto.
Diketahui, sejumlah elemen mahasiswa berencana menggelar aksi unjuk rasa di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (11/4/2022).
Demonstrasi digelar dalam rangka menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Demonstrasi itu juga memprotes kenaikan harga bahan pokok dan bahan bakar minyak.
“Kita akan tetap gelar aksi pada tanggal 11 April 2022,” ungkap Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin HSN DM, Kamis (7/4). (R1/CNNIndonesia)