Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Pemkab Karo Jalin Kerjasama Dengan USAID

Karo976 x Dibaca

Berastagi, Karosatuklik.com – Pemerintah Kabupaten Karo terus berupaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) melalui berbagai program. Salah satunya adalah program Momentum Private Healthcare Delivery (MPHD).

Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Caprilus Barus, menjelaskan program tersebut dijalankan bersama dengan United States Agency for International Development (USAID). “Kerja sama ini diyakini mampu membuat upaya penurunan angka kematian ibu dan anak semakin optimal. Melalui cara ini, peran rumah sakit swasta maupun milik pemerintah untuk menekan AKI dan AKB diharapkan dapat terus meningkat,” paparnya.

Hal itu disampaikannya saat membuka secara resmi Rapat Kerja Pokja Penurunan Jumlah Kematian Ibu dan Bayi Kabupaten Karo, antara Dinas Kesehatan Kabupaten Karo bersama USAID Momentum di Aula Hotel Sinabung Hills Berastagi, Senin (27/03/2023).

Turut hadir, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Karo, Ir Nasib Sianturi, Kepala Dinas Kesehatan drg Irna Safrina Melilala, MKes, sejumlah Kepala OPD terkait, Organisasi Profesi, perwakilan RS Swasta yang ada di Kabupaten Karo, dan tim USAID Momentum serta tamu undangan lainnya.

Rapat kerja ini dalam rangka mendorong Kelompok Kerja (pokja) untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Masalah kematian ibu dan bayi baru lahir butuh dukungan keteladanan semua pihak sehingga diperlukan kerjasama dari semua lintas Perangkat Daerah untuk bersama-sama menangani masalah ini.

Menurut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Caprilus Barus, bahwa dalam upaya mencapai misi Pemerintah Kabupaten Karo yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia sektor kesehatan merupakan bagian terpenting dari pencapaian misi tersebut.

Saat ini, program MPHD berfokus pada peningkatan fasilitas dan layanan kesehatan di rumah sakit swasta di Kabupaten Karo. Melalui cara ini, peran rumah sakit swasta untuk menekan AKI dan AKB diharapkan dapat terus meningkat. Oleh karena itu, dia meminta dinas kesehatan untuk terus menjalin kerja sama dengan rumah sakit swasta serta fasilitas layanan kesehatan lainnya, seperti puskesmas dan klinik.

USAID Momentum mendukung strategi Kemenkes untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir dengan cara:

  • Meningkatkan kapasitas penyedia layanan dan kesiapan tim untuk memberikan pelayanan berkualitas bagi ibu dan bayi baru lahir, baik rutin maupun kegawatdaruratan;
  • Meningkatkan kualitas data kesehatan dan penggunaannya untuk pengambilan keputusan dalam konteks manajemen yang adaptif, tidak hanya untuk tujuan pengumpulan dan pelaporan data;
  • Memperbaiki jejaring rujukan yang memberikan pelayanan tepat waktu;
  • Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam perawatan ibu dan bayi baru lahir bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil di tingkat lokal;
  • Melibatkan dan mengintegrasikan sektor publik dan swasta, untuk kesinambungan dan efisiensi pelayanan;
  • Memperkuat efektivitas pengawasan dan dukungan pemerintah untuk fasilitas kesehatan publik dan swasta;
  • Mengembangkan model yang berkelanjutan, yang dapat direplikasi dan diperluas penerapannya secara nasional untuk menurunkan kematian ibu dan bayi baru lahir yang dapat dicegah.

Pertemuan ini diisi dengan diskusi kelompok dengan topik berbeda yakni Pokja Peningkatan Kualitas Pelayanan, Pokja Pelayanan Rujukan, Pokja Penguatan Akuntabilitas dan Pemberdayaan Masyarakat dan Sekretariat.

Dari diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan Rencana Tindak Lanjut yang akan menjadi acuan pergerakan lintas perangkat daerah kedepannya serta dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh tim Pokja yang terlibat.

AKI di Sumut 119 Kasus, AKB 299 Kasus

Sekedar mengingatkan kembali, berdasarkan data yang diperoleh Redaksi Karosatuklik.com, hingga Juli 2021 angka kematian ibu di Sumatera Utara (Sumut) mencapai 119 kasus dan angka kematian bayi baru lahir 299 kasus. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terus melaksanakan berbagai program atau kegiatan penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Antara lain menjalin kerja sama dengan seperti USAID atau Lembaga Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat dalam Program Momentum. Yaitu program untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi yang baru lahir, sehingga kematian ibu dan bayi baru lahir dapat dicegah. Di Sumut, program Momentum dilaksanakan di Kabupaten Deliserdang, Asahan, Langkat dan Kabupaten Karo.

Gubernur Edy Rahmayadi optimis, ke depan bidang kesehatan di Indonesia khususnya Sumut, akan terus semakin membaik. Pemprov Sumut juga memiliki sasaran jangka menengah pelayanan perangkat daerah yang diharapkan tercapai pada tahun 2023. Di antaranya umur harapan hidup menjadi 70,0 tahun, angka kematian ibu menjadi 64,3 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi menjadi 3,7 per 1.000 kelahiran hidup.

Sementara Wakil Direktur USAID Indonesia William Slater menyampaikan, USAID sebelumnya telah banyak melaksanakan kerja sama dengan Pemprov Sumut. Dalam program Momentum, USAID akan melakukan investasi yang diperlukan untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan esensial bagi ibu dan bayi baru lahir di fasilitas kesehatan. (R1)

Baca juga:

  1. Terima Kunjungan USAID, Gubernur Edy Rahmayadi: Berkolaborasi Menurunkan Angka Kematian Ibu Dan Bayi
  2. Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir, Pemprov Sumut Jalin Kerja Sama dengan USAID

Komentar