Modal Skill Menjadi Pivot Futsal Andal ala Coach Wahyu

Sepakbola, Sport5093 Dilihat

Jakarta, Karosatuklik.com – Seorang pivot boleh jadi adalah pemain sentral dalam sebuah tim. Pasalnya, pemain futsal dengan posisi pivot seringkali dapat mengubah jalannya pertandingan.

Tidak hanya itu, seorang pivot juga menjadi garda terdepan dalam sistem pertahanan futsal, karena menjadi pemain pertama yang meredam serangan lawan, sebelum masuk ke area pertahanan tim.

Itulah sebabnya, ada sejumlah faktor yang perlu dikuasai untuk menjadi seorang pivot yang andal. Mantan pemain timnas Futsal Wahyu Triyanto, memiliki catatan teknis untuk sukses memegang peran pivot dalam tim futsal.

Pertama, body balance yang kuat, untuk berduel dengan anchor lawan dan tidak mudah tunduk atas marking pemain lawan. Kedua, adalah kontrol bola yang baik, berfungsi untuk menjaga bola dari tekanan pemain lawan saat kawan mengoper bola.

Selanjutnya adalah mental petarung, karena menjadi seorang pivot akan sangat sering mendapat tekanan lawan. Keempat, adalah positiong dan cepat tanggap melihat situasi dan cepat mengambil keputusan.

“Tugas seorang pivot kebanyakan sangat penting sebagai seorang dinding pemantul untuk pemain lain yang membuka ruang serangan, juga sebagai finisher sebuah skema serangan yang dibangun tim,” katanya.

Wahyu menambahkan, seorang pivot harus mampu cepat memutuskan saat mendapat bola, apakah dia harus memberikan umpan ke rekan atau menyelesaikannya sendiri untuk menjadi sebuah gol.

Untuk itulah, Assistant Pelatih Timnas Futsal tahun 2016, 2017 dan 2018 itu menjelaskan juga beberapa latihan dasar yang harus dilakukan seorang pivot. Menurutnya, latihan utama yang harus dilakukan adalah latihan penguatan lutut untuk kuda-kuda yang kuat.

Selain itu, latihan ball mastery pivot adalah porsi yang diasah untuk membentuk feeling ball yang bagus. Dan terakhir adalah llatihan shooting finishing.

“Shooting finishing ini berguna saat pivot sedang tidak mendapat support dari rekannya, sehingga pivot harus menyelesaikan sendiri peluangnya untuk menjadi sebuah gol,” kata Headcoach Halus FC pada musim 2020 itu.

Pada dasarnya, teknik dasar bertahan atau defend pada permainan futsal dibagi menjadi 3 jenis, yaitu man to man defense, mix defense, dan alternative zone defense. Untuk dapat secara tepat menerapkan salah satu jenis teknik bertahan itu di dalam tim, seorang pelatih harus memahami karakter bertahan dari masing-masing pemainnya.

Apabila tim mempunyai pemain dengan postur tubuh yang ideal dan kebugaran fisik yang bagus maka seorang pelatih dapat menerapkan strategi bertahan man to man. Dengan demikian diharapkan lawan akan kesulitan mengembangkan permainan dalam built up serangan.

Namun apabila kondisi fisik pemain terbatas, maka perlu penyesuaian dengan menerapkan strategi alternative zone defense, agar pemain tetap bisa mengatur nafas untuk menjaga fokus dalam bertahan.

Selanjutnya adalah fase transisi. Fase transisi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu fase transisi positif dan fase transisi negative. Fase transisi positif, yaitu tim membangun serangan untuk menciptakan gol setelah berhasil mendapat bola atau merebut bola dari lawan.

Sedangkan fase transisi negatif, adalah pada saat tim gagal membangun serangan atau bola berhasil direbut oleh lawan lalu tim kembali ke garis pertahanan sendiri untuk bertahan.

Ketika menerapkan fase transisi positif atau dari posisi bertahan ke menyerang, menurut coach Panca ada beberapa teknik dasar dalam membangun serangan. Teknik menyerang itu di antaranya membentuk formasi segitiga di depan, terdiri dari 2 flank dan 1 pivot. (okebola)