Panen Kentang, Hasilnya Sangat Memuaskan, Bupati Humbahas: 33 Ton Per Hektar

Sumut1845 x Dibaca

Doloksanggul, Karosatuklik.com – Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, SE memanen kentang di areal pertanian masyarakat Desa Siponjot, Kecamatan Lintongnihuta, Kamis (15/7/2021).

Dari hasil ubinan, pihak Dinas Pertanian hasil pertanaman kentang ini 33,6 ton/hektar, hasil ini sangat memuaskan.

Kentang yang ditanam di areal pertanian masyarakat antara lain perladangan Deka Silaban, perladangan Viktor Silaban dan perladangan Paja Silaban adalah jenis Atlantis.

Pengelolaannya dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pertanaman kentang yang ditetapkan Indofood.

Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, SE mengatakan bahwa hasil ini membuktikan bahwa komoditi kentang sangat baik di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Dengan hasil 33,6 ton per hektarnya sudah melampaui target Indofood dan masyarakat petani. Hasil seperti ini bisa dicapai jika pengelolaanya benar dilaksanakan, mengikuti SOP dan serius.

Komoditi lainnya seperti Jagung, Bawang Merah dan Bawang Putih, kita optimis pasti berhasil.

Disetiap pertemuan dengan petani, kami selalu menyarankan agar benar-benar serius dalam bertani jangan lagi menjadi petani gurem untuk satu komoditi.

Kita menghadirkan Indofood ke Humbang Hasundutan akan membawa dampak yang positif bagi petani sebagaimana yang kita lihat dengan pertanaman Deka Silaban dan kawan-kawan.

Dosmar berharap, kehadiran Indofood dimanfaatkan masyarakat dan menjalin kerjasama sehingga semakin banyak pertanaman yang berhasil di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Kita yakin dengan hasil seperti ini akan banyak masyarakat yang meminta bibit ke Indofood dan menjalin kerjasama. Oleh karena itu, harus benar-benar dipilih masyarakat yang mau bekerja, jadi bukan hanya survey saja, tetapi harus memiliki etos kerja, jelasnya.

Kadis Pertanian, Ir. Junter Marbun, MM bersama jajarannya melaksanakan pengubinan dengan hasil 33,6 ton/ha (basah).

Hasil ini sudah melebihi target Indofood, ini sangat memuaskan. Dengan jarak dan perlakuan yang benar bisa diatas 1,5 Kg/pokok dan bahkan ada yang mencapai 2,5 Kg/pokok.

Ditambahkannya, biaya Usaha Tani Kentang pada Lahan 1 (satu) hektar adalah biaya Saprodi seperti bibit (varietas Atlantis/Citra) 2.000 Kg dengan harga Rp.16.750 per Kg, total Rp33.500.000-, pupuk dan pestisida 1 paket Rp. 33.275.000,-.

Biaya tenaga kerja 187 HOK @ Rp.80.000- total Rp. 14.960.000,-, biaya Operasional 1 paket Rp. 2.990.000,- dan biaya KUR/ lain-lain Rp. 750.000,- sehingga Biaya Total untuk 1 (satu) hektar adalah Rp. 85.475.000,-.

Biaya beli oleh Indofood adalah Rp. 6.400,- per Kg, sementara Break Even Poin (BEP) diperoleh pada Total Produksi adalah 13.350 Kg/ha.

Dari Hasil ubinan 33,6 ton/ha dan hasil bersihnya (kering, siap beli Indofood) kita anggap 25 ton/ha, maka keuntungan petani adalah 11.650 Kg dikali
Rp.6.400/Kg hasilnya Rp. 74.560.000,- (tujuh puluh empat juta lima ratus enam puluh ribu rupiah).

Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) dipilih dan disupervisi oleh Indofood dan kemudian melaksanakan perjanjian kerjasama sebelum penanaman.

Dalam perjanjian kerjasama ini disepakati harga beli dan semua hasil panen dibeli oleh Indofood. Bibit yang digunakan berasal dari Indofood dan dibayarkan setelah panen.

Dalam pengelolaan pertanaman tetap didampingi pihak Indofood sehingga bisa dipastikan mengikuti SOP yang ditetapkan.

Perwakilan Indofood, Hari, mengatakan bahwa hasil panen kentang ini sangat bagus. Perpokok menghasilkan lebih dari 1 Kg, tidak ada dibawah satu kilogram.

Deka Silaban, mewakili petani mengatakan bahwa sangat berbeda hasil saat ini, sungguh sangat memuaskan.

“Mungkin karena bibit sudah lokal karena dulu juga sudah pernah menanam bibit dari Indofood hasilnya tidak sebagus ini,” senyum menghias wajahnya.

Hal ini dibenarkan Hari dari Indofood, karena bibit dulu merupakan import.
Bibit saat ini dari G-0 nya sudah disini, sehingga sudah beradaptasi.

Turut mendampingi Manager Lapangan Food Estate Hortikultura Humbang Hasundutan, Dr. Van Basten Panjaitan.
(R1)