Saya Tahan Dia, Dia Mau Masuk

Nasional772 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Cosmos, petugas keamanan Gereja Katedral Makassar itu bercerita bagaimana ia menghalangi niat mengerikan dari pelaku bom bunuh diri di Makassar.

Dari keterangan yang disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono, ada 14 korban yang terluka akibat ledakan bom bunuh diri itu. Dari lokasi tempat kejadian perkara, ditemukan serpihan sepeda motor jenis matic dengan nopol DD 5984 MD.

Tubuh Cosmos masih terdampak bom, merah darah di bajunya terlihat saat seorang pemuda membantu memberi penanganan awal setelah ledakan terjadi.

Tanpa Cosmos, apa yang mungkin terjadi sulit untuk kita bayangkan. Hari itu (Minggu, 28/3/2021) ada Misa dalam perayaan Minggu Palma bagi umat Katolik.

Tanpa sikap protektif dan sigap dari Cosmos, berita hari ini mungkin lebih menyedihkan. Mengulang peristiwa serupa saat Gereja Katolik SMTB di Surabaya yang masih membayangi kita.

Cosmos barangkali cuma penjaga gereja. Bukan tokoh agama, tokoh publik, intelijen atau menteri.

Tapi dia mempermalukan mereka yang cerdas dan terhormat serta yang punya kuasa untuk mencegah kekejian ini terjadi.

Banyak yang punya kuasa untuk mencegah kebencian merasuki jiwa bangsa ini dari mimbar suci, tapi mereka malah membiarkan pikiran jahat itu masuk pada masyarakat.

Banyak yang punya perangkat dan sistem pencegahan teror, tapi mereka mungkin, mungkin lho, kalah jeli dari pak Cosmos yang bisa mendeteksi bahaya bagi orang yang dilindunginya.

Banyak yang pintar bicara mengutuk, tapi tak melakukan apa-apa dan tak berjuang serta berkata “Saya Tahan Kebencian Itu Masuk”.

Berkat kejelian dan responnya yang cepat, melihat sesuatu yang tidak beres, peristiwa bom bunuh diri tersebut akhirnya tak memakan banyak korban.

Pak Cosmos, anda pahlawan kemanusiaan dan teladan perlindungan bagi kami.

Menginspirasi untuk sigap dan menahan praktik kebencian yang hendak masuk ke jiwa bangsa ini.

Anda pak Cosmos, sungguh jauh terhormat dari mereka yang enggan atau malas menahan kekejian besar terjadi di tengah bangsa ini.

Salam hormat dan doa untuk pemulihan anda.

(Thom Sembiring, Gerakan Jangkar Nusantara)