The Green Prince, Kisah Nyata Putra Pendiri Hamas

Film3336 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Mosab Hassan Yousef merupakan salah satu tokoh yang menggemparkan dunia politik pada tahun 1997. Pasalnya, putra pendiri Hamas Sheikh Hassan Yousef tersebut membuat pengakuan bahwa dirinya bekerja untuk intelijen Israel dan berpindah agama menjadi kristen.

Kisah Mosab Hassan Yousef yang menggemparkan dunia itu menginspirasi Nadav Schirman untuk mengemasnya menjadi sebuah cerita menarik dalam film berjudul The Green Prince. Berikut sinopsis The Green Prince yang diangkat dari kisah nyata Mosab Hassan Yousef.

Film Green Prince mengikuti perjalanan hidup seorang warga Palestina bernama Mosab Hassan Yousef. Sebagai putra dari pendiri gerakan Hamas, Mosab Hassa Yousef tumbuh menjadi anak laki-laki yang penuh amarah dan kebencian terhadap Israel.

Sejak kecil, Mosab Hassan Yousef telah bertekad akan bertempur melawan Israel. Ia bahkan telah dilatih untuk membantu pejuang Hamas oleh ayahnya.

Saat Mosab Hassan Yousef berusia 17 tahun, ia ditangkap oleh militer Israel karena menyelundupkan senjata. Ia diinterogasi oleh Shin Bet yakni dinas keamanan Israel, lalu dikirim ke penjara.

Saat berada di dalam tahanan, Mosab Hassan Yousef yang masih remaja justru ditunjukkan berbagai taktik kejam Hamas oleh pihak Israel, seperti kampanye bom bunuh diri yang digagas oleh Hamas.

Akhirnya, Mosab membelot dari Palestina dan bergabung menjadi mata-mata untuk Israel. Hal ini merupakan hadiah besar bagi Israel dengan mengoperasikan putra tertua dari pendiri Hamas sebagai alat mereka.

Kisah Mosab Hassan Yousef tersebut diangkat dari buku otobiografi berjudul Son of Hamas. Dalam buku tersebut Yousef mengisahkan perjalanan hidupnya mulai dari keluar jadi anggota Hamas pada 1997, hingga bekerja untuk intelijen Israel Shin Bet.

Sepuluh tahun kemudian, ia melarikan diri ke Amerika Serikat untuk mencari suaka politik. Tak hanya itu ia pun berpindah agama menjadi kristen.

Film The Green Prince menampilkan sosok Mosab Hassan Yousef, Gonen Ben Itzhak, dan Sheikh Hassan Yousef. Film ini juga menerima empat penghargaan diantaranya Best Documentary Israeli Film Academy (2014) dan Audience Award Sundance Film Festival (2014). (cnnindonesia.com)