Kabanjahe, Karosatuklik.com – Proyek pembangunan Terminal Kabanjahe direncanakan menjadi terminal tipe B modern pertama di Sumut, bahkan di Pulau Sumatera, untuk mendukung Kabupaten Karo sebagai pintu gerbang bagian utara Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara, Drs Baskami Ginting usai meninjau prorek pembangunan Termimal Type B, Jalan Veteran Kabanjahe, Kabupaten Karo.
Baskami menyebutkan, terminal penumpang type B itu dibangun di atas lahan 6.450 meter persegi berbiaya Rp 18,664 miliar, dimulai sekitar akhir Mei 2020 hingga sekarang prosesnya terus berjalan, menggantikan terminal lama yang kondisinya tidak layak lagi.
“Progres konstruksinya sudah mencapai 70 persen dan sebelum 10 Desember 2020 (batas waktu pengerjaan), terminal itu ditarget sudah rampung,” kata Baskami Ginting ketika dihubungi karosatuklik.com, Senin (12/10/2020) Pukul 19.00 WIB melalui telepon selulernya.
Politisi PDI Perjuangan itu melihat masih banyak kekurangan yang harus diselesaikan pembangunannya sebelum pengoperasian. “Seperti kekurangan SDM (Sumber Daya Manusia) siap pakai dan ketiadaan satuan pengamanan,” sebutnya usai melihat langsung proyek pembangunan Terminal Type B Kabanjahe, Jumat (9/10/2020) yang saat itu diterima Kepala Unit Pelayanan Terpadu Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perhubungan (UPT PSPP) Kabanjahe Dameria Tampubolon.
Menyinggung hasil kunjungannya, Baskami Ginting meminta Pemprovsu menambah anggarannya, agar terminal Kabanjahe bisa dioperasionalkan segera. Alasannya, masih ada kekurangan meubelier dan perlengkapan terminal yang akan melayani kendaraan penumpang umum untuk Angkutan Antar Kota Dalam Propinasi (AKDP) nantinya.
“Menutupi kekurangan itu, sudah sepatutnya Pemprovsu menambah anggaran dan mempersiapkan SDM nya, agar pada saat pengoperasian terminal tidak ada kendala,” tuturnya.
Terminal Kabanjahe direncanakan menjadi terminal tipe B modern pertama di Sumut, bahkan di Pulau Sumatera, karena desain dan konstruksinya (materialnya), dilengkapi tiketing, ruang tunggu penumpang, parkir bus, ada juga sarana untuk disabilitas, Mushollah, ruang baca, ruang bermain anak (ramah anak), ruang laktasi, food court, ruang pamer kerajinan dan produk lokal.
“Hal itu ditujukan untuk mendukung Kabupaten Karo sebagai lintasan dan pintu gerbang bagian utara Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba,” tutupnya. (R1)