Romo Benny: Teror Bom Makassar untuk Hancurkan Persaudaraan

Nasional735 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Rohaniawan Antonius Benny Susetyo atau biasa disapa Romo Benny meyakini umat Katolik tidak akan terprovokasi oleh aksi teror ledakan bom di Gereja Katolik Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

Dia percaya umat semakin bijak menyikapi insiden yang mengakibatkan puluhan korban luka-luka tersebut. Romo Benny mengungkapkan, pelbagai aksi teror yang terjadi tak lain bertujuan menakut-nakuti dan memecah-belah hubungan antar-umat beragama.

“Saya yakin umat Katolik tidak akan terprovokasi karena teror-teror bom yang sebelumnya itu membuat umat Katolik makin dewasa.”

‘Umat tahu bahwa (teror) ini hanya untuk menakut-nakuti, untuk menghancurkan persaudaraan sejati antarumat beragama di Indonesia,” kata Romo Benny dikutip dari Antara, Minggu (28/3/2021).

Romo Benny yang juga Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini menambahkan, teror bom yang terjadi sebelumnya di sejumlah gereja Katolik hanya rangkaian aksi kejahatan yang mengatasnamakan agama.

Sejumlah teror di gereja Katolik, seperti yang dimaksud Romo Benny di antaranya adalah serangan bom pada malam Natal pada 2000 silam, serangan di Gereja Katolik St. Lidwina Sleman Yogyakarta pada Februari 2018, dan teror bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Surabaya pada Mei 2018.

“Dari teror-teror di gereja seperti Yogyakarta, Surabaya, bahkan teror bom Natal dahulu itu, umat Katolik tetap bersaudara dengan umat dari agama lain,” katanya menegaskan.

BPIP pun mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Ahad pagi sekitar pukul 10.28 WITA, atau sesaat setelah ibadah Misa Minggu Palma. Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menganalisis ledakan tersebut berdaya ledak tinggi atau high explosive.

“Serangan bom itu merupakan tindakan yang tidak beradab, tidak mencintai kehidupan. Kami yakin aparat penegak hukum dapat mengungkap motif kejahatan ini dan menangkap para pelakunya,” ujar Romo Benny.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol. Argo Yuwono mengatakan hingga Minggu siang tercatat jumlah korban akibat serangan bom bunuh diri tersebut sebanyak 14 orang. Mereka umumnya mengalami luka di kaki, kepala, lengan, betis, paha, leher, dan wajah.

Data kemudian bertambah pada sore harinya, tercatat jumlah korban sebanyak 20 orang dengan luka beragam mulai dari luka berat, sedang hingga ringan.

“Sampai saat ini jumlahnya, di RS Bhayangkara tujuh orang, RS Siloam empat orang. Dari total dengan data luka ringan sudah pulang, sebanyak 20 orang. Ini perkembangan terakhir,” papar Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam saat mengunjungi korban di RS Stella Maris, Makassar.

Berdasarkan informasi yang diterima polisi, pelaku serangan bom bunuh diri tersebut dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor.

Kedua terduga pelaku disebut sempat berniat masuk ke halaman Gereja Katederal Makassar melalui pintu masuk di Jalan Kajaulalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar tapi dicegat petugas sekuriti. (cnnindonesia.com)