Kabar Gembira! Kemenyan dan Kapur Diracik jadi Parfum untuk Tingkatkan Nilai Ekonomi Petani Pakpak Bharat

Pakpak Bharat, Sumut1065 x Dibaca

Salak, Karosatuklik.com – Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat bersama Unversitas Negeri Medan menyelenggarakan pelatihan tentang teknik pembuatan dan peracikan parfum berbahan dasar produk local yang telah mendunia yakni kemenyan, nilam, kapur dan serai wangi.

Pelatihan yang dilaksanakan di Sapo Merarih, Desa Traju ini dibuka oleh Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor bersama Wakil Bupati, H Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd, Sabtu (02/07/2022).

Mengingat pentingnya pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari kedepan ini, panitia sengaja mendatangkan beberapa ahli dan pakar serta peneliti yang sarat pengalaman sebagai instruktur dan narasumber diantaranya Cut Rizliani K, S.Hut, M.Si, Dr. Aswandi, S.Hut, M.Si, Dr. phil. Ichwan Azhari, MS dan lainnya.

Idola Dunai Perdagangan Kuno Sejak Rubuan Tahun Lalu

Kabupaten Pakpak Bharat sejak lama dikenal kaya akan potensi alam yang bernilai tinggi bahkan telah dikenal sampai ke mancanegara.

Adalah kapur, nilam dan kmenyan yang menjadi produk utama tanah simsim yang diyakin telah menjadi idola dalam dunai perdagangan kuno sejak ribuan tahun lalu.

Dr. Phil. Ichwan Azhari, MS, salah seorang peneliti senior dan ahli yang saat ini hadir sebagai instruktur memaparkan, keberadaan tiga jenis komodity ini, kini masih mudah ditemui dibeberpa wilayah tanah simsim yang kini telah menjadi wilayah Kabupaten Pakpak Bharat, ucapnya.

“Produk dari pohon Kapur yakni minyak dan kristal kapur merupakan tanaman yang sudah dikenal ribuan tahun lalu dalam peradaban di Timur Tengah,” urainya.

“Pohon ini di beberapa tempat telah punah, namun Alhamdulillah di Pakpak Bharat dan Singkil masih tersisa,” ujar Dr. Phil Ichwan Azhari.

“Kegiatan ini disamping gerakan penyelamatan hutan dalam bentuk edukasi dan kedepan menjadi objek wisata yg dilindungi, juga diharap memberikan peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar,” kata Dr. Phil. Ichwan Azhari, MS, peneliti senior dan ahli.

Sementara itu, Bupati Pakpak Bharat dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar para peserta yang turut dalam pelatihan ini kelak dapat menjadi pelopor bagi kebangkitan komodity dan ekonomi Pakpak Bharat.

Multiplier Effect Bagi Pertumbuhan Ekonomi Pakpak Bharat 

Tanaman kemenyan dan kapur merupakan tanaman potensial yang juga memiliki nilai sejarah kuat bagi bumi simsim serta memiliki nilai jual yang tinggi, namun sampai saat ini belum dapat dikembangkan secara optimal baik dari sisi budidayanya ataupun dalam bentuk produk turunan, ucap Bupati dalam sambutannya.

“Kita berharap keberadaan kayu kapur dan kemenyan yang ada diwilayah kita ini dapat juga dijadikan sebagai lokasi wisata alam dan lokus penelitian, dan untuk ini kami sangat berharap banyak adanya dukungan dari semua pihak,” ungkap Bupati Franc Bernhard Tumanggor.

Bupati juga berpesan agar para petani kapur di Pakpak Bharat tidak hanya terpaku pada kegiatan bertani saja, tetapi lebih pada sebagai pelaku UMKM baru serta memiliki inovasi produk yang lebih baik dan mampu memberi multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi Pakpak Bharat.

“Maka kepada seluruh peserta pelatihan ini, saya harapkan agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius agar nanti dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat ditempat masing-masing,” tutup Bupati.

Pelatihan pembuatan parfum berbahan kemenyan, kapur, nilam dan serai wangi ini diselenggarakan dengan sasaran para petani lokal di berbagai wilayah Kabupaten Pakpak Bharat yang menjadi basis penghasil produk dimaksud.

Hal senada ditambahkan, Wakil Bupati Mutsyuhito Solin. “Dengan adanya pelatihan ini, tentunya akan mampu mengangkat nilai jual dari produk-produk local kita yang telah lama mendunia, jadi kita tidak lagi terfokus pada kuantitas semata akan tetapi lebih kepada peningkatan mutu dan kualitas,” jelasnya.

“Saya berharap agar hasil pelatihan ini benar-benar mampu menggerakkan kita semua, menjadikan Daerah ini sebagai pusat pembuatan parfum berbahan dasar kapur, kemenyan, nilam dan serai wangi yang tentunya dapat menjadikan Pakpak Bharat menjadi perhatian nasional dan dunia,” Wakil Bupati Mutsyuhito Solin memotivasi pelatihan itu.

“Dengan pendampingan dari kedua pakar yang sudah menginternasional yakni Dr. Aswandi, S.Hut, M.Si dan Cut Rizliani K, S.Hut, M.Si harapan ini rasanya tidak akan sekedar menjadi angan-angan,” pungkas Wakil Bupati Mutsyuhito Solin. (R1)