Jakarta, Karosatuklik.com – Sejumlah fakta menarik tersaji jelang final Liga Europa yang mempertemukan wakil Italia, Atalanta, dengan wakil Jerman, Bayer Leverkusen.
Final Liga Europa antara Atalanta vs Bayer Leverkusen akan digelar di Aviva Stadium, Dublin, Irlandia, Kamis (23/5/2024) dini hari WIB.
Pertandingan tersebut akan menjadi pertemuan pertama bagi kedua pelatih, Gian Piero Gasperini dan Xabi Alonso. Hal itu merupakan salah satu fakta yang tersaji jelang partai puncak kompetisi kasta kedua Eropa itu.
Berikut lima fakta jelang duel Atalanta vs Bayer Leverkusen dini hari nanti.
- Ini akan menjadi final pertama Atalanta di kompetisi Eropa. La Dea juga tercatat sebagai tim ke-11 Italia yang tampil di partai puncak kompetisi benua biru.
- Atalanta menjadi klub Italia pertama yang tampil di final Liga Europa sejak 1998. Ketika itu, Lazio tampil di final saat kompetisi masih bernama UEFA Cup.
- Ini menjadi pertemuan kedelapan antara wakil Jerman vs Italia di kompetisi Eropa. Terakhir, wakil Jerman dan Italia berhadapan di final Liga Champions pada 2010, ketika Bayern Munich dikalahkan Inter Milan 2-0.
- Di Liga Europa musim ini Bayern Leverkusen tidak terkalahkan di 12 pertandingan. Mereka membukukan sembilan kemenangan dan tiga hasil imbang.
- Jika berhasil mengalahkan Atalanta di final, Leverkusen akan menjadi klub keempat yang memenangi Liga Europa tanpa tersentuh kekalahan. Sebelumnya sudah ada tiga klub yang membawa pulang trofi Liga Europa tanpa terkalahkan, yaitu Chelsea (2018/19), Villarreal (2020/21) dan Eintracht Frankfurt (2021/22).
Atalanta vs Bayer Leverkusen, Xabi Alonso Berpeluang Ukir Sejarah di Final Liga Europa
Final Liga Europa antara Atalanta vs Bayer Leverkusen akan digelar di Aviva Stadium, Dublin, Irlandia, Kamis (23/5/2024) dini hari WIB, dan Xabi Alonso bertekad untuk mengukir sejarah baru bersama Die Werkself.
Sebagaimana diketahui, di sepanjang gelaran Liga Europa musim ini Bayer Leverkusen belum tersentuh kekalahan. Sejak fase grup hingga semifinal, belum satupun tim yang mampu menundukkan tim besutan Alonso.
Dari 12 pertandingan yang sudah dijalani di Liga Europa musim ini, Leverkusen membukukan sembilan kemenangan dan tiga kali imbang. Jika mereka berhasil memenangi final, maka mereka akan menjadi juara tanpa tersentuh kekalahan.
Hal itu akan menjadi sejarah baru bagi Leverkusen. Juga menjadikan klub Jerman itu sebagai klub keempat yang menjadi juara Liga Europa tanpa terkalahkan.
Sebelumnya sudah ada tiga klub yang membawa pulang trofi Liga Europa tanpa terkalahkan, yaitu Chelsea (2018/19), Villarreal (2020/21) dan Eintracht Frankfurt (2021/22).
“Kepercayaan diri kami terus mendorong kami. Kami tahu bahwa kami dapat menghasilkan gol hingga menit terakhir,” kata Alonso.
“Itu adalah perkembangan besar yang telah dicapai tim musim ini. Sejak awal musim, kami percaya pada gaya sepak bola kami dan itulah inti dari kesuksesan ini, sambungnya dikutip laman resmi UEFA.
“Kami tentu saja telah mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk menghadapi Atalanta dan tahu persis apa yang diharapkan. Mereka memiliki pelatih hebat dan pemain hebat seperti Gianluca Scamacca dan Charles De Ketelaere.”
“Merupakan suatu kehormatan bagi saya bisa bermain melawan tim seperti itu tim yang hebat di sini besok.”
Final Liga Europa: Rekor Unbeaten 51 Pertandingan Bayer Leverkusen Tak Buat Atalanta Ciut
Gelandang dan wakil kapten Atalanta, Marten de Roon menegaskan timnya tidak takut dengan status ‘unbeaten’ Bayer Leverkusen sebagai tim yang belum terkalahkan dalam 51 pertandingan di semua kompetisi sepanjang musim ini.
Wakil Italia, Atalanta akan bertemu juara Bundesliga Jerman, Bayer Leverkusen pada partai final Liga Europa 2023/2024 di Dublin, Kamis (23/5/2024) dini hari nanti pukul 02:00 WIB.
Marten de Roon yakin, Atalanta bisa memberikan kekalahan perdana untuk tim asuhan Xabi Alonso itu.
“Mereka terlihat tak terkalahkan, tapi mungkin kami bisa mengubah keadaan,” kata De Roon sebagaimana dilansir AFP pada Rabu.
“Mereka menjalani musim yang sempurna hingga saat ini. Saya tidak ingin mengatakan mereka memiliki kekurangan, namun setiap tim bisa dikalahkan. Satu yang pasti, tak ada kata takut bagi Atalanta!” tegas gelandang asal Belanda berusia 33 tahun itu.
Di bawah asuhan pelatih Gian Piero Gasperini, Atalanta sendiri berubah dari tim papan tengah menjadi klub papan atas di Liga Italia serta menjadi pesaing terdekat Juventus dan AC Milan.
Namun, De Roon berharap keberhasilan Atalanta perlu dibuktikan dengan hadirnya sebuah piala, yakni Liga Europa, untuk mengakhiri penantian 61 tahun tanpa gelar bagi klub asal Bergamo tersebut.
Atalanta belum pernah mendapatkan piala di level kompetisi Eropa, dengan trofi terakhir yang mereka amankan adalah Coppa Italia pada musim 1963.
“Yang penting kami ingin memenangkan pertandingan. Dengan atau tanpa saya, tidak masalah, yang penting mengangkat trofi,” tambah De Roon.
“Kami akan mengerahkan segala daya kami untuk melakukan hal itu,” tukasnya.
Sayangnya, De Roon sendiri dipastikan absen pada partai final nanti karena masalah cedera lutut.
Leverkusen mencapai final Liga Europa dengan menyingkirkan Qarabag, West Ham, dan AS Roma di fase gugur. Sedangkan Atalanta mencapai final usai mengalahkan Sporting Lisbon, Liverpool, dan Marseille. (Foto: Istimewa). (Suara.com)
Komentar